Koleksi Perangko Pertama Saya

Sunday, 15.01.2006 14:58

Koleksi Perangko Pertama Saya

Posted on Collection.

Pagi ini, secara tak sengaja saya menemukan sebuah album perangko milik adek saya. Album perangko ini sebenarnya adalah album koleksi perangko saya semasa saya masih tinggal bersama orang tua saya dulu. Kepemilikan album perangko ini berpindah tangan ketika saya meninggalkan rumah karena harus tinggal di asrama yang jauh dari kota kelahiran saya.

Album perangko yang semula berjumlah dua buah, kini sudah menjadi tiga buah. Koleksi perangkonya juga bertambah banyak. Rupanya adek saya secara diam-diam meneruskan hobi saya dalam mengkoleksi perangko.

Saya sendiri memulai kegiatan pengumpulan perangko atau yang lebih dikenal dengan sebutan filateli ini ketika saya masih duduk di bangku Sekolah Dasar. Setiap ada anggota keluarga saya yang mendapatkan surat, atau kartu pos, saya meminta amplop dan perangkonya.

Berikut ini adalah koleksi perangko pertama saya, ketika masih duduk di SD :

Kucel banget ya? Sayang juga koleksi yang sudah mulai langka itu dalam keadaan tidak begitu baik. Duh!.. ini karena pada waktu itu saya tidak tahu bagaimana cara melepaskan perangko dari amplop suratnya sehingga terkadang perangko tersebut menjadi korban tindak kekerasan saya. Baru setelah menginjak kelas dua SMP, saya diberitahu teman saya mengenai bagaimana cara melepaskan perangko dari amplop tanpa merusaknya.

Cara Melepas Perangko dari Amplop tanpa merusaknya adalah sebagai berikut :
1. Gunting bagian amplop di sekitar perangko, sisakan jarak sekitar 1 cm antara bagian yang kita gunting dengan perangko yang menempel.

2. Tuangkan air secukupnya ke mangkuk, atau tempat air lainnya. Tidak perlu air panas atau air es, air biasa saja, asal bersih dan tidak mengandung cairan kimia.

3. Masukkan potongan amplop yang tertempel perangko ke dalam air.

4. Tunggu beberapa saat sekitar 1-5 menit.

5. Perangko akan mulai terlepas dengan sendirinya, jikapun belum terlepas kita dapat menunggunya beberapa menit lagi, atau bisa juga dengan menggunakan pinset (alat penjepit) untuk melepaskannya secara perlahan.

6. Keringkan perangko tersebut, sebaiknya cukup diangin-anginkan saja. Tidak perlu menjemurnya di bawah terik panas matahari langsung karena terkadang bisa merusak kertas perangko. Selama ini saya biasanya mengeringkannya diatas landasan plastik di dalam rumah. Dalam satu – tiga jam kemudian, perangko sudah kering dan bisa kita masukkan ke album photo.

Ada cara lain yang dilakukan adek saya untuk menjaga perangko tidak cepat rusak, caranya adalah dengan memberi perangko itu sarung plastik. Ya ampun, rajin banget adek saya itu. Perangko yang berjumlah lebih dari dua ratus itu dia buatkan sarung platiknya satu – persatu ;)
Saya sendiri punya ide untuk mendokumentasikan perangko-perangko tersebut ke versi digital dan menyimpannya di internet, sehingga tak lengkang dimakan waktu, dan juga tak akan hilang jika terjadi bencana banjir atau bencana lainnya.

Koleksi perangko yang paling saya tunggu adalah koleksi perangko seri Presiden Indonesia, berikut ini beberapa koleksi perangko Presiden Indonesia yang telah terkumpul :

Saya sedang menunggu perangko Presiden SBY dan Yusuf Kalla, saya kurang tahu sudah terbit atau belum, atau mungkin ada yang sudah mempunyainya?

Tags: koleksi, perangko

Mood :

Blog adalah suatu representasi dari individu penulisnya, baik pikiran, pengalaman, perasaan dan sebagainya (Manungkarjono, 2007). Blog juga merupakan suatu hasil karya cipta yang dilindungi UU 19 tahun 2002 tentang Hak Cipta.

Anda tidak perlu mengcopy-paste keseluruhan artikel ini dan meletakkan di blog Anda, gunakanlah cara yang lebih elegan yaitu dengan pengutipan yang dilengkapi sumber informasi ataupun menggunakan alat kliping online seperti :

Anda juga tidak perlu memindahkan tulisan blog Anda di komentar blog ini, gunakanlah alamat trackback ini untuk menghubungkannya.
Terima kasih, semoga membawa manfaat.