pakupaku
Thursday, 20.07.2006 9:47

Semoga Hujatan Mereda dan Permusuhan Menguap

Posted on Social Life.

Seperti yang saya ketahui bahwa negara Indonesia adalah negara yang sangat produktif dalam menghasilkan kutukan dan hujatan baik bagi sesama warganegaranya sendiri, maupun bagi negara-negara asing khususnya yang kebarat-baratan. Tak selang beberapa waktu setelah tsunami melanda pantai Laut Selatan Jawa, mulai bermunculan hujatan dan kecaman. Kali ini Menneg Ristek yang kena kecaman karena dianggap lalai memberikan informasi kepada publik.

Menyalahkan orang lain adalah nomer satu dibanding memberikan bantuan kepada korban bencana di negeri ini. Hal ini sama dengan media-media berita kita yang menyalahkan pemerintah yang terkesan lambat dalam menyalurkan bantuan dalam bencana gempa bumi yang melanda Jogja dan Jateng akhir Mei 2006 yang lalu. Padahal situasi medan, banyaknya korban dan luasnya daerah bencana menjadi faktor penghambat utama dalam penyaluran distribusi bantuan kala itu.

Apa salahnya jika energi kita menyalahkan orang lain digantikan dengan energi untuk membantu dan memperbaiki sistem secara bersama-sama? Begitu munafikkah masyarakat negara kita sehingga melihat dengan jelas selumbar di mata orang lain tetapi balok di mata kita sendiri tidak terlihat?


Saat ini Wilayah Timur Tengah sedang memanas dengan peperangan antara Israel dan Hizbullah. Namun peperangan itu dengan segera melebar ke Libanon dan mungkin ke negara-negara sekitarnya karena Israel bertekad menghabisi Hizbullah yang dianggap menjadi sumber ancaman bagi Israel.

Hal yang saya sesalkan adalah perilaku tokoh-tokoh masyarakat kita yang ikut-ikutan menghujat agresi Israel, lalu menghubung-hubungkan dengan agama tertentu dan pada akhirnya memprovokasi massa untuk menanamkan kebencian dalam hati. Ingat benci adalah akar dari permusuhan, dan permusuhan adalah akar dari peperangan. Maka dengan kata lain, tokoh-tokoh itu telah ikut terlibat memperluas medan peperangan dan permusuhan sehingga korban perang akan semakin bertambah banyak. (*mungkin inilah penjahat perang yang sebenar-benarnya)

Saya pribadi berpikir bahwa ISRAEL dan HIZBULLAH adalah BIADAB! dan keduanya pelanggar nilai-nilai kemanusiaan karena pada akhirnya orang-orang yang tak berdosa menjadi korban. Oleh karena itu saya hanya berharap dan berdoa semoga keduanya bersepakat melakukan gencatan senjata dan berdamai satu sama lain. Mungkin itu adalah hal yang sulit bagi keduanya saat ini karena tidak ada kesepakatan yang bisa menyatukan mereka.

Aih! Daripada energi kita habis untuk memikirkan negara lain, kenapa tidak berpikir untuk negara kita sendiri yang saat ini pontang-panting dihujani bencana bagai negara yang terkutuk. Mungkinkah negeri kita menjadi negeri terkutuk oleh kutukan dan hujatan kita sendiri?

Hehe.. saya tidak tahu, tapi saya percaya bahwa gempa bumi tidak akan terjadi apabila salah satu lempeng bumi masih kuat menahan lempeng yang lain. Tidakkah sesuatu terkadang tidak bisa dijelaskan secara ilmiah?

Begitu hebatnya alam kebetulan ketika hujan segera mendera Jogja dan Klaten dengan deras beberapa hari setelah gempa? Rupanya dingin hujan dan gelapnya malam seakan menjadi pelengkap trauma bagi orang-orang yang rumahnya hancur? atau bagaimana hujan deras turun menghujani Jakarta yang baru saja terkena gempa sehingga suasananya menjadi dramatis? Haha.. alam di Indonesia begitu kompak ya, dan tak mengenal belas kasihan? Satu harapan saya saat ini semoga saja hujatan mereda dan permusuhan menguap menjadi butir-butir hujan yang mendamaikan bumi dan alam semesta kembali.

Tags: , , ,

Mood : Cinta emoticon

11 Responses :


1. sigit Says:

satu harapan agar hujatan mereda dan permusuhan menguap menjadi butir-butir hujan yang mendamaikan bumi dan alam semesta kembali

aku juga berharap sama tp menurutku harapan ini mungkin masih akan lama terwujud mengingat kondisi Indonesia saat ini dan juga di negara lain…



2. Dhika Says:

agaknya perlu dikaji lebih seksama terlebih dahulu bagaimana israel merangsek dan bagaimana hizbullah kemudian lahir. menurut saya, sulit buat kita menilai secara cukup objektif hanya dengan melihat dari permukaannya saja.
menghujat perilaku biadab menurut saya ndak masalah, bahkan dalam kondisi tertentu diperlukan, cuma celakanya hujatan ini terkadang disalah arti jadi merembet pada personnya.
membantu pihak kesusahan yang lebih dekat suangatlah penting, cuma menurut saya bukan berarti kita (harus) melupakan apa yang terjadi di tempat lain, dalam kasus ini libanon dsk. dalam pandangan saya, agresi israel tetap harus menjadi perhatian kita karena jika tidak ada yang mampu mencegah, minimal menyuarakan suara kontra, maka ummat manusia tengah menuju kahancurannya, dimana yang (merasa) berkuasa akan punya hak untuk menyerang (pada siapapun) semaunya tanpa perlawanan. mengerikan sekali bukan?



3. dyna Says:

Ken…
"KASIHILAH MEREKA KARENA MEREKA TIDAK TAU APA YANG MEREKA PERBUAT!"

Hanya KASIH yang bisa menyelesaikan semuanya! ;0)



4. Beben Says:

Laskar cinta…
Ajarkanlah ilmu tentang cinta
karena cinta adalah hakikat
dan jalan yang terang bagi semua
umat manusia

Jika kebencian meracunimu…
kepada manusia lainnya
maka sesungguhnya iblis
sudah berkuasa atas dirimu

Jadi ingat lagu Laskar Cintanya Dewa.



5. yutu Says:

semut didepan mata tak tampak tapi gajah diseberang lautan keliatan dengan jelas. *bener gak seh* kira2 seperti itu maksud saya. lebih gampang melihat keburukan2 orang lain ketimbang melihat keburukan diri sendiri. nah itulah indonesia walaupun tidak seperti itu.

terkadang yutie gerah juga ngeliat beberapa orang yang sok2 perdulli sama negara lain padahal negara sendiri seperti ini. hiks… muna banget ya….

btw kenz… jagung bakarku : inget ya " deket fotocopy pasaman, trus juga deket wartel detha. nama warungnya MURAH MERIAH , depan warung ada spanduknya kok. klo dr arah ugm, nanti kiri jalan ya…. ayo coba dicari lagi"



6. Uare Says:

Jadi ingat kemaren pas homili, Bapa Benediktus menyerukan untuk MATI RAGA dan berdoa untuk Timur Tengah. Mendoakan semoga semuanya bisa diselesaikan dengan penuh perdamaian dan kasih.

*yang hanya bisa berdoa…



7. MT Says:

semoga saja…



8. farhat Says:

secara historis kedua pihak menuntut wilayah masing2 yang diklaim menurut standar waktu yg berbeda sehingga terjadi overlapping (israel berdasarkan wilayah sblm "great diaspora" n palestina sblm terjadi booming immigrasi warga israel setelah perjanjian balfour). menurut gw biar tu konflik selesai kudu ada faktor "fear" misal klo gw punya teknologi yg lebih maju 2000 thun dr yg paling canggih saat ini gw bisa nge-threat israel-hezbollah biar ga perang lagi
caranya? >>> yah klo ga brenti gw ancam bakalan gw musnahin seluruh populasi israel+palestina+whoever behind, gampang kok gw bakal jadi diktator selama 180 tahun setelah 180 tahun lewat ga bakalan ada lg grudge krn ga ada lg bibit kebencian yg didoktrin sejak kecil yg ada cmn kebencian pd gw n dg sedikit sandiwara akhirnya gw bakalan di kudeta berdarah, meskipun akhirnya gw bakalan selamat dan berganti identitas. he he he

[Anyway semua tu cuman hasil imajinasi gila gw ga usah dianggep serius kok, klo jd dpt ide bikin film gara2 ini bilang2 ya, gw jg mau maen film : ) ]

A MERE HUMAN WHO SEEK TO DEFEAT GOD AND ITS FOOLISHNESS



9. Dirga Says:

Sungguh mengenaskan tulisan di atas. Betapa tidak, judulnya "SEMOGA HUJATAN MEREDA DAN PERMUSUHUN MENGUAP. Namun penulis menyimpulkan bahwa "ISRAEL dan HIZBULLAH adalah BIADAB!"

Dari kesimpulan penulis di atas sangatlah mudah dibaca bagi kita bahwa penulis memiliki kebencian pada prilaku ISRAEL dan HIZBULLAH sehingga ia mengatakan keduanya BIADAB.

Lucu, sungguh lucu. Kesimpulan itu sangat tergesa-gesa (lagi konyol):
1. Saya yakin, penulis bukanlah pengamat politik timur tengah, shg ia miskin data. Namun, ia telah membuat kesimpulan.
2. Saya yakin penulis tidak menguasai konsep cinta dan benci, apalagi dalam tataran praksisnya. Terbukti dari kontradiksi judul artikelnya dengan beberapa isinya. Dia menawarkan konsep cinta–dibalik penolakannya terhadap klaim ‘rasa benci yang dimiliki orang lain’– seraya (dia sendiri) telah menebarkan kebencian (dengan istilah BIADAB yang di sandangkan pada ISRAEL dan HIZBULLAH.’
Sehingga, jika penulis yang belum menguasai filsafat cinta juga filsafat manusia itu ujug-ujug ajak-ajak membangun perdamaian di Indonesia (tentunya dengan pemahaman perdamaian yang sangat lokal), hal itu akan menjadi bahan tertawaan. Apa lagi ajakannya sengaja ia publikasikan melalui Blog yang bisa diakses oleh setiap mata di seantero jagad.

Saran saya pada penulis, belajar dulu dunia maya mikro kosmos (epistemologi, filsafat atau salah satu agama) lebih mendalam sebelum ajak-ajak terjun ke dunia nyata berupa tindakan.

Salam untuk penulis, saya iba pada anda.



10. kenz Says:

terima kasih atas komentarnya,
tapi saya kok malah jadi iba juga dengan anda,

1. Anda mesti belajar dulu tentang apa itu BLOG sehingga mengerti bahwa apa yang diposting di blog BELUM TENTU ilmiah dan berupa kumpulan data-data objektif.

2. Untuk menulis blog, tidak perlu berpengetahuan luas karena blog itu sendiri adalah media pembelajaran pikiran individu. Tak perlu menjadi seorang pakar/ahli untuk blogging, tukang becakpun kalau mau juga boleh menyuarakan pikirannya melalui blog.

3. Saya memang BUKAN AHLI FILSAFAT DAN AHLI AGAMA jadi wajar jika tulisan saya tidak seperti yang anda harapkan. Silakan anda tulis sendiri pandangan Anda sebagai ahli filsafat dan ahli cinta dalam suatu blog agar terlihat seperti apa bentuk pikiran Anda.

4. BIADAB, anda tahu apa artinya? Biadab yang tuliskan diatas adalah karena tindakan yang mereka lakukan mengorbankan banyak jiwa dengan saling berperang dan saling membantai (tidak berperikemanusiaan, tentunya ini adalah persepsi subjektif saya). Setiap orang pasti mempersepsi terhadap suatu hal, saya juga menghargai Anda jika Anda melabel "iba pada saya". thanks.

5. Kesimpulan Anda : Saya harus belajar dunia maya mikro kosmos dulu sebelum berbuat baik,
ya ampun ;)) pantas saja banyak orang jahat di dunia ini kalo pikirannya sempit seperti Anda. Berbuat baik tidak perlu pengetahuan sejagat, yang penting bagaimana niat tulusnya.

6. Saran : Sebaiknya sebelum berkomentar, lihat dulu diri Anda. Sepertinya kita sama-sama harus dikasihani :))

Salam Hangat,
Mari saling mengiba.



11. Mewujudkan Impian Indonesia Makmur Says:

Harapan yang menjadi judul artikel ini sungguh sebuah harapan yang mulia.
Tapi apakah hati kita bisa semulia harapan tersebut sehingga kita bisa dengan tulus mewujudkannya?



Leave a Reply





XHTML: You can use these tags: <a href="" title=""> <abbr title=""> <acronym title=""> <b> <blockquote cite=""> <cite> <code> <del datetime=""> <em> <i> <q cite=""> <strike> <strong>



pakupaku

kenzKENZ.
Live in JOGJA [IDX0058] - INDONESIA,
interested in study about human behavior, enjoy some activities like coding, hiking in the mountains, surfing on the net, and listening 'hanging'.

Life Age: 16248 days
Emotional
97.5%
Bioritme Status
Physical
39.8%
Bioritme Status
Intellectual
75.6%
Bioritme Status





Jangan Asal
Copy Paste, Blog Juga Hasil Karya Cipta.


Bloglines
Feedburner
Get KlipFolio
Get Firefox
Get Opera
Valid XHTML

Catatan Hanging RSS Feed RSS Entries
Catatan Hanging Comments RSS Feed RSS Comments
Catatan Hanging SideNotes RSS Feed RSS SideNotes

27q. 0.101s.
Powered by WordPress
© 2006
All rights reserved.

Kode Etik Blogger Indonesia