pakupaku
Saturday, 16.12.2006 5:51

Tertawa itu Menular

Posted on Psychology.

Saya tidak begitu suka menonton sinetron di televisi terutama sinetron-sinetron yang bertema percintaan, perselingkuhan, religius mistik dan aksi laga. Sinetron-sinetron ini bukannya membuat saya terhibur namun terkadang justru menjadikan saya lelah karena ikut terlibat secara emosional.

Saya suka sinetron yang bertema komedi seperti Bajaj Bajuri, Salon Oneng, Tante Tuti, dan OB TV. Sinetron-sinetron tersebut adalah sinetron yang benar-benar menghibur dan bisa menyegarkan kepenatan dalam rutinitas pekerjaan. Saya terkadang bisa tertawa terpingkal-pingkal atau minimal tersenyum jika melihat kelucuan dari suatu adegan dalam sinetron tersebut.

Pada waktu praktikum observasi dulu, saya pernah ditugaskan untuk mengamati perilaku teman-teman yang menonton sinetron bertema komedi. Hasil observasi tersebut menunjukkan bahwa semua teman-teman ikut tertawa ataupun tersenyum ketika ada adegan yang lucu. Jika diamati lebih jauh, mereka tertawa bersamaan dengan suara tawa yang diperdengarkan dalam sinetron komedi tersebut. Nah pada saat itu saya menduga bahwa suara tawa itu merupakan suatu stimulus pemicu agar penonton ikut tertawa bersama.

Hari ini saya mendapatkan jawaban ilmiah tentang fungsi suara tawa yang diperdengarkan dalam sinetron komedi tersebut. Pada artikel di KCM (Kompas Cyber Media) yang berjudul Tertawalah dan Dunia Akan Tertawa Bersamamu, Dr.Sophie Scott dari Institute of Cognitive Neuroscience di UCL melakukan penelitian sebagai berikut :

Untuk mendapatkan bukti akurat, tim peneliti melakukan serangkaian tes suara kepada relawan. Untuk memonitor respon otak, relawan tersebut dipasangi alat-alat MRI. Suara-suara yang diperdengarkan adalah suara yang bernada positif, misalnya tawa atau suara sorak-sorai, serta suara-suara bernada negatif, misalnya teriakan atau orang mengomel.

Semua suara tadi memicu respon di area premotor corticol, suatu bagian di dalam otak, yang menyiapkan otot di wajah merespon rangsangan. Ternyata, responnya positif ketika relawan mendengar suara bernada positif dibandingkan dengan saat mendengar suara bernada negatif. Uniknya, ketika mendengar suara bernada positif, mereka terbawa untuk tertawa.

“Respon yang terjadi di otak adalah otomatis kita terbawa untuk tertawa atau tersenyum, dengan kata lain kita meniru tingkah laku orang lain. Hal ini tentu akan membuat ikatan lebih kuat dalam kelompok sosial, baik itu bersama keluarga atau teman,” kata Scott seperti dimuat dalam Journal of Neuroscience.

Manfaat tertawa dan bentuk-bentuk terapi tertawa dapat dibaca pada pada artikel-artikel di bawah ini :

Ha..Ha..Ha.., Sembuhlah Sakit Kepala..!
Wikipedia : Laughter

Menangis & TERTAWA Sama Sehatnya
Terapi Tertawa
Terapi Alternatif: Dari Bilas Vagina, “Kuras” Telinga, Hingga Tertawa

Begitu besar manfaat tertawa dalam kehidupan kita. Oleh karena itu saya mengusulkan beberapa ide untuk menularkan perilaku tertawa pada orang lain dalam kehidupan sehari-hari:

1. Ajaklah orang lain untuk menonton sinetron yang bertemakan komedi, terutama yang menyertakan suara tertawa penonton pada sinetron tersebut. Misalnya Bajaj Bajuri, Salon Oneng, OB dan sejenisnya.

2. Sempatkan sekali seminggu untuk melakukan senam tertawa bersama keluarga, ataupun teman. Bentuklah sebuah klub tertawa dengan tahapan terapi seperti yang dijelaskan pada artikel ini.

3. Pasang ringtone, suara penanda pada handphone, aplikasi IM ataupun program di komputer dengan efek suara orang tertawa. Pilihlah suara yang lucu sehingga setiap kali ada panggilan telepon ataupun pesan masuk, Anda atau orang lain di sekitar Anda akan ikut tertawa atau minimal tersenyum.

4. Terakhir, tulislah blog yang membuat orang lain tertawa seperti bloGombal, èMCéKa Kampung Boker, dan Pecas ndahe Ndoro Kakung. Sungguh amal mereka sangat besar di dunia blogger Indonesia. Hehehe.. ;))

Tags: , ,

Mood :

15 Responses :


1. cindymon Says:

nonton spongebob aja paman, dijamin bisa ketawa berguling-guling deh hakhakhakhak :D



2. zam Says:

wakakaka…

kalo ketemu sama eblis-eblis Andong, dijamin nguakak.. nguakak.. nganti lara weteng..

puas?! puas?! puas?!

tak kembalikan ke goa nanti..



3. kenz Says:

hakakaka.. bener banget.. eblis-eblis cahandong memang pembuat sakit perut… kocal dudul abis geilaa.. :D



4. rika Says:

masa2 kuliah jg bisa buat ketawa, minimal senyum deh…walaupun itu adalah pengalaman gak enak…still remember me???



5. sastradinanti Says:

he………….ketawa?ketawa itu sehat, bikin kenyang.G percaya? coba aja. kalo kita sering ketawa, bercanda sama teman2 pasti sering lupa waktu. he……..



6. dama Says:

mau nanya, mas Ken, sebenernya lucu itu gimana sih? apa model proses penglihatan sama dgn pendengaran?

saya jd kepikiran aja dgn fakta bhw gak selalu sesuatu yg lucu bg seseorang jg lucu bg yg lain.

btw, thanks



7. kenz Says:

@dama
anda benar, persepsi lucu itu berbeda dengan yang lain.
tapi dalam artikel ini bukan lucunya yang dibahas, tapi bagaimana stimulus tawa memancing otak untuk meresponnya dengan tertawa juga.



8. ncis Says:

skrg ad yg br loh noton ja suami2 tkt istri
hehehe
lmyn lucu tu..



9. Wulan Says:

Asal ketawanya jangan kebanyakan atau over ketawa, bisa2 ilang wibawanya lohh :)



10. intan Says:

hai wah kebetulan sekali aku lagi mw ngajuin judul skripsi yg judulna "gambaran tingkat stres lansia sebelum dan sesudah terapi tertawa di panti jompo" oya minta website yg menjelaskan tentang penelitian terapi tertawa donk….thanks ya …balas ya via email,emailku [email protected]…atau via FS jg boleh…thanks bgt ya….



11. aunty key Says:

Aktivitas tertawa juga mampu merangsang getaran otak pada frekuensi alfa,juga memicu terproduksinya endorphin yang merupakan morfin otak yang menjadikan seseorang menjadi lebih rileks dan santai. Secara psikologis, humor mampu memelihara sense of self, yaitu suatu cara yang sehat dilakukan seseorang untuk merasakan “jarak” antara dirinya dengan masalah, dan memandang masalah dengan sudut pandang yang berbeda.
bisa baca lebih lanjut di blogq heheee….
mampir aja, http://www.auntykey.blogspot.com



12. ezy Says:

Idolaku adalah Jim Carey, hahahaha….
Pokoke kalo udah tertawa, kepala jadi enteng, badan segar euy.
Sayang klub tertawa masih jarang di Indonesia, maklum… orang Indonesia kan type serius dan ja’im, hahahaha….

Peace!!!



13. Diddy Says:

Hi Kenz, punya alamat or tlp yang bisa dihubungi untuk klub tertawa yang ada di jakarta? thx Diddy



14. maeey Says:

Dengan senyuman or ketawa-ketiwi teman kantor yang terkenal dengan sifat kaku n cueknya sekarang bertekuk lutut denganku, sekarang dia jadi fans beratku loh…………..



15. kiki Says:

mmmm mas kira2 kl terapi tertawa tu bs efektif gak ya kl buat anak2 yang kena penyakit knonis atau terminal..?



Leave a Reply





XHTML: You can use these tags: <a href="" title=""> <abbr title=""> <acronym title=""> <b> <blockquote cite=""> <cite> <code> <del datetime=""> <em> <i> <q cite=""> <strike> <strong>



pakupaku

kenzKENZ.
Live in JOGJA [IDX0058] - INDONESIA,
interested in study about human behavior, enjoy some activities like coding, hiking in the mountains, surfing on the net, and listening 'hanging'.

Life Age: 16217 days
Emotional
90.1%
Bioritme Status
Physical
52%
Bioritme Status
Intellectual
45.8%
Bioritme Status





Jangan Asal
Copy Paste, Blog Juga Hasil Karya Cipta.


Bloglines
Feedburner
Get KlipFolio
Get Firefox
Get Opera
Valid XHTML

Catatan Hanging RSS Feed RSS Entries
Catatan Hanging Comments RSS Feed RSS Comments
Catatan Hanging SideNotes RSS Feed RSS SideNotes

25q. 0.102s.
Powered by WordPress
© 2006
All rights reserved.

Kode Etik Blogger Indonesia