Durian, buah ini menyimpan kelezatan dibalik duri-duri tajamnya. Bulan Desember-Februari adalah musim buah ini. Saya bukan penggemar berat durian, tapi kebiasaan bapak saya yang suka membeli durian tempo hari membuat saya sering ketagihan untuk mencicipi kenikmatan buah ini. Apalagi tahun 2004 saya juga pernah berjualan durian bersama teman-teman kuliah. Pengalaman membeli durian langsung dari pohonnya, membawanya menggunakan motor melewati jalanan terjal perbukitan Purworejo sambil merasakan duri-duri tajam menusuk kulit adalah sebuah kenangan tersendiri akan buah ini.

Beberapa jalan di Daerah Kotabaru Jogjakarta, merupakan sentral dari penjualan durian, khususnya di depan gereja Antonius Kotabaru dan di depan Crescendo. Jika menggunakan google earth maka kordinat titik sentra penjualan durian akan ditemui pada 7°47’17.52″S – 110°22’16.75″E dan 7°47’15.33″S – 110°22’19.08″E. Saya sendiri tidak tahu bagaimana asal usulnya daerah ini menjadi tempat bagi para pedagang durian.

Mereka menjual durian yang diangkut dengan mobil-mobil pickup dengan plat AB, AA, AD dan H. Plat mobil ini terkadang menunjukkan asal durian ini, misalnya H berarti durian dari Semarang, AA dari Purworejo dan seterusnya. Alhasil setiap kali saya melewati daerah ini pada musim durian, saya akan mencium bau durian yang begitu menggoda.

Harga durian di daerah ini berkisar antara 5000-50.000 per buah. Harga ini akan semakin murah ketika musim durian. Sejak jaman bapak saya, pedagang durian adalah pedagang yang terkenal pintar untuk mendapatkan keuntungan yang besar. Berbagai cara mereka lakukan untuk menjual duriannya, termasuk dengan menipu pembeli, khususnya pembeli yang membawa pulang duriannya. Oleh karena itu diperlukan kecermatan dan kelihaian dalam memilih durian sehingga durian yang kita beli tidak busuk, atau keras sewaktu dibuka di rumah.

Beberapa cara yang mereka lakukan untuk menipu pelanggan adalah sebagai berikut :
1. Menumpulkan duri agar terlihat durian tersebut adalah buah durian yang jatuh dari pohon.
2. Menyuntikan gula pada ujung daging durian sehingga ketika pembeli mencicipi ujung daging akan terasa manis, empuk padahal di dalamnya keras dan belum matang.

Beberapa teman pencinta durian mengatakan ada 5 cara untuk mengetahui kelezatan daging durian dari penampakan luar, yaitu dengan memukul-mukulnya, mencium aromanya, memilih duri yang tumpul dan jarang, mengamati cacat kulitnya dan mengoncang-goncangnya. Namun dengan kelicikan para penjual durian sekarang ini dan berbagai faktor pengaruh lainnya, saya berpendapat cara ini hanya berhasil 68% saja dalam menentukan buah durian yang enak.

Saya sendiri pernah tertipu dua kali, padahal saya sudah melaksanakan 5 prosedur tersebut secara ketat, bahkan sudah mencicipi ujung daging durian tersebut. Pengalaman tertipu membuat saya jarang membeli durian untuk dibawa pulang ke rumah. Saya dan pacar saya biasanya makan durian langsung di tempatnya untuk mendapatkan garansi bahwa durian yang saya makan adalah baik adanya.

Berikut ini beberapa catatan saya dalam berburu durian di Kotabaru Jogjakarta :

1. Pilih tempat yang menurut Anda nyaman terlebih dahulu, misalnya ketersediaan tikar, air untuk cuci tangan dan kebersihan tempat.

2. Semua durian disini bisa ditawar untuk mendapatkan harga yang sesuai dengan kantung kita. Biasanya membeli dua buah durian lebih murah dibandingkan membeli satu saja. Semakin banyak membeli akan semakin murah, itulah logika penawarannya.

3. Percayakan pedagang untuk memilih durian yang terbaik untuk kita. Namun pastikan jaminan garansi tukar baru bila tidak enak atau busuk. Hal ini penting sekali, karena akan mempengaruhi pedagang dalam memilihkan durian yang enak. Jika perlu jangan membayar terlebih dahulu sebelum Anda selesai makan durian di tempat tersebut.

4. Setelah menikmati kelezatan durian, ada cara yang cepat untuk menghilangkan bau durian yaitu menggunakan kulit durian bagian dalam untuk mencuci tangan kita, atau dengan mengosok-gosokkan tangan kita pada bagian dalam durian sehingga bau durian dapat ternetralisir.

Malam minggu yang lalu, saya dan anak-anak cahandong sangat terpuaskan makan durian di Kotabaru. Saya membeli 10 durian ditambah bonus 1 dan sempat tukar 2 buah durian untuk kira-kira 12 orang yang datang saat itu. Alhasil saya sendiri merasa mabuk durian malam itu, tapi saya heran dengan orang-orang ini… matriphe…. diditz… toopics… adi... hahaha… mereka benar penggila durian menurut saya ;))

Tags: kuliner, yogyakarta

Mood :

Blog adalah suatu representasi dari individu penulisnya, baik pikiran, pengalaman, perasaan dan sebagainya (Manungkarjono, 2007). Blog juga merupakan suatu hasil karya cipta yang dilindungi UU 19 tahun 2002 tentang Hak Cipta.

Anda tidak perlu mengcopy-paste keseluruhan artikel ini dan meletakkan di blog Anda, gunakanlah cara yang lebih elegan yaitu dengan pengutipan yang dilengkapi sumber informasi ataupun menggunakan alat kliping online seperti :



Anda juga tidak perlu memindahkan tulisan blog Anda di komentar blog ini, gunakanlah alamat trackback ini untuk menghubungkannya.
Terima kasih, semoga membawa manfaat.