Hari ini saya dikabari oleh Pitra, dia menemukan tulisan saya di blog orang lain. Blog saya sepertinya dijiplak lagi. Lagi? Kejadian penjiplakan ini adalah kejadian yang ke-tiga kalinya dalam sejarah per-blog-an saya. Dua kasus sebelumnya saya temukan sendiri secara tidak sengaja ketika melakukan googling di internet. Kasusnya kini telah selesai karena para pelaku menutup sendiri blognya, mungkin takut, dan malu setelah ketahuan banyak orang.

http://igts.blogsome.com/2007/03/22/blog/

Beberapa tahun yang lalu Om JaF pernah mengkampanyekan perlawanan terhadap budaya penjiplakan serta memberikan penyadaran bahwa blog juga hasil karya cipta. Kampanye ini mendapat dukungan banyak blogger, mereka pun ramai-ramai memasang banner atau tulisan peringatan tersebut di blog masing-masing. Saya termasuk pendukung kampanye tersebut dan menuliskan tulisan ini dalam blog saya : Jangan Asal Copy Paste, Blog Juga Hasil Karya Cipta. Entah, apakah para penjiplak itu membaca tulisan tersebut atau tidak?

Manusia dalam Era Instan
Baiklah, penjiplakan mungkin tidak bisa dihindari di era yang serba cepat dan instan ini. Semua orang ingin cepat populer, ingin cepat berhasil, ingin cepat selesai dan sebagainya. Penjiplakan juga bukanlah hal yang asing bagi siapapun, namun umumnya mereka yang menjiplak justru mereka yang bersekolah dan berada dalam lingkungan akademis. Saat ini mungkin contek-menyotek sudah hal yang wajar pada saat ujian, begitu pula menjiplak tugas-tugas kuliah milik teman. Beberapa adek kelas saya juga kedapatan menjiplak tugas-tugas kuliah yang memang sengaja saya publikasikan di blog. Teknologi Ctrl-C dan Ctrl-V memudahkan untuk itu.

Saya pribadi cukup memakluminya selama itu tidak merugikan kehidupan saya. Saya juga sadar bahwa itu adalah konsekuensi ketika kita memutuskan untuk terbuka dan saling berbagi satu sama lain. Namun apakah budaya penjiplakan ini baik adanya? Menurut saya, penjiplakan adalah suatu tindakan pelecehan terhadap kerja keras orang lain. Saya tidak tahu bagaimana menurut Anda? Bagaimana rasanya jika hasil karya Anda dijiplak? Relatif.

Penjiplakan dan Pengutipan
Lepas dari itu, mari kita kembali pada pengertian penjiplakan itu sendiri. Penjiplakan sangat erat hubungannya dengan pengutipan, meski keduanya berbeda. Penjiplakan adalah tindakan mencuri hasil karya orang lain dan mengakui sebagai miliknya. Sedangkan pengutipan adalah mencantumkan hasil karya orang lain dengan ijin dari penciptanya ataupun dengan menuliskan penciptanya. Kutipan biasanya hanya sebagai pelengkap dari hasil karya utama, namun pada kenyataannya cukup banyak pengutip yang menjadikan kutipan sebagai hasil karya utamanya sehingga mereka disebut penjiplak.

Fenomena yang berkembang saat ini di dunia blog, yaitu banyak blogger pemula yang mengira bahwa mengutip suatu tulisan secara keseluruhan dari blog orang lain, lalu menjadikannya satu postingan di blog miliknya, bukanlah penjiplakan karena telah menuliskan sumber asalnya. Namun saya berpendapat bahwa itu adalah penjiplakan. Mengapa?

Blog adalah suatu representasi dari individu penulisnya, baik pikiran, pengalaman, perasaan dan sebagainya. Jadi jika tulisan blog seorang individu berada di blog lain, maka representasinya dirinya akan terpecah belah, rasa kepemilikannya akan terganggu karena orang lain telah menggunakan simbol-simbol dirinya. Sementara itu seorang penjiplak yang menggunakan simbol-simbol diri orang lain menikmati segala hal yang menguntungkan dari simbol-simbol tersebut seperti popularitas, dan kesan-kesan baik yang melekat pada simbol tersebut.

Popularitas dan eksistensi seorang blogger dalam dunia maya terletak di tangan mesin pencari. Google dan kawan-kawan dapat dengan cepat mengangkat dan mensejajarkan blogger yang memiliki tulisan yang sama, atau bisa jadi malah sebaliknya, kedua blogger tersebut ditendang dari dunia maya karena dianggap melakukan kecurangan.

Kesan-kesan baik tercipta ketika seseorang membaca tulisan yang benar-benar mengesankan hal tersebut. Pembaca secara tidak sadar membangun sebuah persepsi citra diri penulis dari tulisan yang dibacanya. Oleh karena itu pembaca akan mengasumsikan tulisan yang dibacanya dengan pemilik blog yang dikunjungi, meskipun tulisan tersebut bukan milik dari orang tersebut.

Sungguh enak memang menjadi penjiplak blog. Cepat populer, dan terkenal tanpa perlu bersusah payah berpikir. Orang tipe jenis ini umumnya adalah orang yang cenderung egois, mau menang sendiri, malas dan miskin talenta. Dia tidak memiliki keberanian untuk menulis blognya dengan pikirannya sendiri, karena pastinya dia tidak bisa menulis dengan baik. Jika pun terpaksa menulis, tulisannya akan terasa kacau karena begitulah isi pikirannya.

Jadi apakah Anda ingin menjadi seorang blogger yang otentik, berani menunjukkan jati diri asli, ataukah blogger yang senang menggunakan topeng-topeng milik orang lain?

Saya mengajak teman-teman blogger untuk membantu teman-teman tersebut belajar menghargai orang lain. Jika teman-teman menemukan bentuk penjiplakan baik blog milik sendiri maupun orang lain. Langkah-langkah yang perlu dilakukan adalah sebagai berikut :

1. Lakukan dokumentasi barang bukti, berupa screenshoot lengkap blog tersebut, guntingan koran, atau majalah dan sebagainya. Kumpulkan bukti-bukti tersebut, dan simpanlah.

2. Sebarkan informasi tersebut pada teman-teman Anda, atau komunitas blogger yang Anda ikuti.

3. Segera tuliskan dan ungkapkan semua bukti penjiplakan dalam blog Anda.

4. Jika Anda keberatan atas perilaku penjiplak tersebut, Anda dapat menyampaikannya pada yang bersangkutan.

5. Jika perlu komunitas Anda membuat sebuah monumen kehormatan bagi para penjiplak blog sehingga menjadi pelajaran bagi yang lain.

6. Pada langkah yang terakhir ini, Anda hanya perlu bersantai, menunggu kedaulatan blog Anda dikembalikan oleh kekuatan komunitas. Saya percaya kekuatan komunitas blog adalah kunci perlawanan terhadap budaya penjiplakan blog.

Tags: pembajakan blog, psikoblogologi

Blog adalah suatu representasi dari individu penulisnya, baik pikiran, pengalaman, perasaan dan sebagainya (Manungkarjono, 2007). Blog juga merupakan suatu hasil karya cipta yang dilindungi UU 19 tahun 2002 tentang Hak Cipta.

Anda tidak perlu mengcopy-paste keseluruhan artikel ini dan meletakkan di blog Anda, gunakanlah cara yang lebih elegan yaitu dengan pengutipan yang dilengkapi sumber informasi ataupun menggunakan alat kliping online seperti :



Anda juga tidak perlu memindahkan tulisan blog Anda di komentar blog ini, gunakanlah alamat trackback ini untuk menghubungkannya.
Terima kasih, semoga membawa manfaat.