![]() ![]()
Wednesday, 18.07.2007 15:28
Jogjakarta – Semarang – Jakarta – CirebonTanggal 11 Juli kemarin, saya harus pergi ke Jakarta untuk menepati agenda pertemuan bersama klien. Saya sempat panik ketika mendapati bahwa semua tiket kereta api jurusan Yogyakarta – Jakarta untuk tanggal 10-11 Juli sudah terjual habis. Bahkan tiket pesawat yang harganya 600ribuan juga habis terjual. Saya menduga bahwa tanggal 10-11 Juli adalah puncak arus balik pada musim liburan kali ini. Saya lebih suka berpergian menggunakan kereta api ke Jakarta daripada bis ataupun pesawat. Perbandingan harganya pun sangat bersaing dan tak jauh beda satu sama lain dalam satu kelas yang sama. Misalnya harga Bis Eksekutif Jogja – Jakarta adalah Rp. 160.000,- Kereta Api Eksekutif Rp. 170.000,- dan Tiket Pesawat Jogja – Jakarta adalah Rp. 145.000,- sampai Rp. 700.000,- Jika lokasi pertemuan di tengah kota, maka kereta api adalah transportasi yang termurah karena letak stasiunnya ada di dalam kota. Sejak lama saya sudah menggunakan fasilitas tiket online kereta api di http://ticketing.kereta-api.com untuk memonitor tersedianya tempat duduk. Sejauh ini datanya lumayan update, meskipun datanya diperbaharui pada jam-jam tertentu saja. Melalui fasilitas itu juga, saya melihat bahwa kereta api jurusan Semarang – Jakarta tidak terlalu penuh. Saya pun memutuskan untuk pergi ke Jakarta melalui Semarang.
Perjalanan Jogja – Semarang memakan waktu 3 jam menggunakan bis patas. Harga tiketnya adalah Rp 30.000,- dengan fasilitas TV, AC dan tempat duduk yang nyaman tanpa gangguan pengamen/ penjual asongan. Jadwal keberangkatan bus patas pun lebih teratur dibandingkan bis biasa. Ada pengalaman menarik di tengah perjalanan tersebut ketika bis patas PO. Ramayana yang saya tumpangi berhenti untuk mengisi solar. Kenek bus tersebut dengan enaknya menyalakan sebatang rokok, dan merokok di samping petugas pengisi yang sedang mengisikan solar. Ugh! Anda bisa membayangkan bagaimana rasanya berada dalam situasi tersebut. Perasaan jengkel dan was-was karena bisa saja api rokok tersebut tersulut dengan solar dan meledakkan bis tersebut. Saya tidak tahu apa yang ada dalam pikiran kenek bus tersebut, apa dia tidak tahu atau bagaimana? Tampang keneknya juga seakan merasa tidak bersalah, setelah rokok habis, dia juga membuangnya di kawasan pom bensin tersebut. Untunglah adegan berbahaya itu akhirnya bisa terselesaikan dengan selamat. Bis patas pun kembali meneruskan perjalanan dengan lancar. Saya baru tahu kalau bis patas ternyata boleh masuk kota sehingga saya bisa turun di Tugu Muda Semarang. Begitu turun dari bis, Pakyan, teman saya sudah menunggu saya di tempat tersebut. Ya. Kami sudah janjian sebelumnya untuk sekedar bertemu dan mengantarkan saya ke stasiun Tawang Semarang. TAHU PONG SEMARANG Menurut cerita teman saya, Tahu Pong Pak Sabar ini sudah terkenal dan merupakan penjual tahu pong yang pertama kali. Warungnya terkesan kecil dan sempit, namun pembelinya cukup banyak. Setelah selesai makan, saya beristirahat sejenak di kontrakan Pakyan sambil menularkan virus Ubuntu :D Akhir – akhir ini saya memang senang mensosialisasikan penggunaan ubuntu linux dalam rangka mengurangi tingkat ketergantungan teman-teman saya pada software berbayar. KA. KAMANDANU Keadaan dalam gerbong KA. Kamandanu relatif bersih, dan nyaman. Hanya satu hal yang menganggu yaitu NYAMUK ! Nyamuk yang berlalu lalang dan sesekali membuat gatal dengan gigitannya itu sedikit mengganggu kenyamanan perjalanan saya. Besok lagi saya harus membawa lotion anti nyamuk jika menggunakan kereta ini. Pelayanan pramugari-pramugara kereta api ini cukup baik. Satu jam setelah kereta berangkat, kami disuguhi teh celup yang menjadi sponsor kereta ini. Satu jam kemudian kami diberi snack gratis. Perut yang masih lapar, memaksa saya untuk mencoba makanan dalam kereta ini. Saya pun memesan bistik seharga Rp 20.000,- Lumayan juga rasanya, hanya saja memang agak berbeda jika kita makan di Steak Waroeng. Bistik di kereta tidak panas, dan harganya juga jauh lebih mahal dibandingkan dengan harga di Steak Waroeng Jogja. Setelah kenyang, saya pun tertidur nyenyak sampai akhirnya seorang pramugari kereta membangunkan saya dengan menarik-narik selimut saya. Ternyata saya sudah sampai di Stasiun Gambir Jakarta pada jam 4 pagi. Saya mencari cafe di stasiun ini, namun semua cafe masih tutup. Saya baru tahu jika di stasiun sekelas ini tidak ada cafe 24 jam, padahal di Stasiun Cirebon saja ada. Baru jam 5 pagi, sebuah cafe buka dan saya pun melewatkan pagi dengan menjelajah internet di cafe tersebut. Sayangnya stasiun ini tidak dilengkapi hotspot sehingga saya harus menggunakan Fren. Aneh juga ya, sebuah stasiun sekelas Gambir sangat minim fasilitas. KA. ARGOJATI Saya baru tahu kalau ada KA. Argojati, karena biasanya saya menggunakan KA. Cirebon Express (Cirex). Mungkin ini adalah kereta baru. Namun setelah saya melihat keretanya baik dari luar maupun dalam, saya yakin bahwa ini bukan kereta baru. Saya menjadi semakin yakin ketika pramugari salah menyebut nama kereta ini sebagai Argo Gede :D Kondisi KA. Argojati tidak berbeda dengan KA. Cirebon Express. Hanya saja KA. Argojati ini dilengkapi dengan TV dan ruangan untuk pijat refleksi. Sama halnya dengan Cirex, kereta api ini sangat buruk dalam komposisi snack. Roti yang diberikan terkesan murahan, dan rasanya tidak enak dibandingkan dengan KA. Kamandanu kemarin. Perjalanan Jakarta – Cirebon ditempuh dalam waktu 3 jam, sehingga saya sampai di Cirebon pada jam 12 siang. Senang rasanya bisa menginjakkan kaki kembali di kota kelahiran saya. Tags: kereta-api, perjalanan
Mood : 27 Responses :
2. July 18th, 2007 at 17:01 PriyayiSae Says: aq naksir tahu pong semarang… kayake enak jhe.. bawa bungkusane g? minta 2 bungkus. he2 3. July 18th, 2007 at 18:23 Berlin Says: Wah saya mah dah lama ga naik kreta. malah rasanya naik kreta gimana dah lupa. maklum magelang ga dilewati jalur kereta. dah gitu di Jakarta jauh dari stasiun or rel kreta. hi…… 5. July 19th, 2007 at 11:01 nana Says: wah akhir bulan kemaren saya juga sempet pusing2 macam ini naik pesawat ke jakarta, lsg ke stasiun kereta terus naik kereta ke jogja, terus naik bis ke salatiga, balik lagi ke jogja terus naik pesawat lagi ke bali… hehehe just because belum pernah naek kereta :D 6. July 19th, 2007 at 13:50 Mbilung Says: naik kereta kelas kambing harus tidur di lantai. diinjek-injek yang dagang sampe terbangun, lantas ditawari beli jeruk murah, suwar-suwir juga ada 10. July 20th, 2007 at 5:34 tooooooooooopics Says: wah ada sisipan kulinernya.. kena syndrom matriphe neeh kayaknya.. hehehehehe 12. July 20th, 2007 at 16:59 diditjogja Says: Bistik di kereta tidak panas, dan harganya juga jauh lebih mahal dibandingkan dengan harga di Steak Waroeng Jogja. ya iya lahhhhhhh……… namanya juga di kendaraan, mana bisa nyajiin hot plate mas… 14. July 22nd, 2007 at 10:34 mysyam Says: @didit: loh.. jangan salah lo mas, saya pernah tuh lihat ada yang pesan bistik disajikan dengan hotplate loh… kerta saya waktu itu kalau ga senja utama ya fajar utama (lupa brgkt pagi ato sore yah waktu itu) dari jogja – jakarta. 15. July 23rd, 2007 at 16:14 pakyan Says: ayo ke semarang lagi! 16. July 23rd, 2007 at 20:34 mina Says: /me paling takut naik kereta, cuma pernah 2 kali: naik kereta eksekutif dari surabaya ke jakarta (dan kemudian ternyata keretanya keluar jalur apa tabrakan, lupa) dan dari jogja ke solo naik prameks untuk nonton harry potter hehehehe… 17. August 14th, 2007 at 20:46 rama Says: jakarta semarang brapa jam sich????? kalo naek kereta n naek bus.. 19. October 7th, 2007 at 22:24 Nuga Says: welcome to Semarang……Pesona Asia :D eehhh ada Fany ..ketemu disini :) 20. October 27th, 2008 at 11:02 agus_ndro Says: wah, aku lg pengen ke gogo dalem kulon bringin salatiga. 21. December 28th, 2008 at 8:29 arief Says: sebetulnya klo indonesia transportasi umumnya kereta, pasti ga ada kemacetan, macam di jepang tu kemana2 naik kereta listrik nyampe, walaupun ada juga kendaraan umum lain(bus,taksi, ojek ga ada). sayang di kotaku Kudus ga ada jalur kereta 22. January 2nd, 2009 at 19:14 syn Says: w pngn dulang kmpng lagi pdahal w khan baru smp d jakarta….. tp batin w ngrasa kayak da yg manggl w wat blik lg k kmpng w………. w jg heran klu w d jakarta pasti bawaanna gelisah terus tp gilirn d kmpng w bawaanna tenang ja gthu…….. rasana w pngn beli tiket wat blik lg k kmpng w sragen, sambung macan, desa plumbon……. itulah kota asal w 23. January 2nd, 2009 at 19:16 budi Says: kramat djati adlah bis langganan ku klu mao mudik 24. July 14th, 2009 at 20:52 ade Says: kenek bus yang diceritain ya gpp,,kan busnya solar…tidak memicu suatu apapun yg berbahaya.. 25. September 24th, 2009 at 9:04 julai Says: thanks info jurusan p.o ramayana semarang – jogya tapi yang saya butuhkan bis eksekutif yang lewat kota kelahiranku wonosobo yen iso p.o ramayana soale bise apik n bersih mudah2an pelayanane ya sepadan. se x lagi thaks yoo… 26. March 25th, 2010 at 22:25 Marina Says: Boleh minta harga tiket pesawat Jogja – Jakarta untuk tgl. 18 April 2010 yang paling murah berapa ? Terima kasih. 27. November 20th, 2011 at 18:17 ottong Says: kl dr semarang ke jogja ada bis ngak ya kl dah lewat jam 8 malem info dong
Leave a Reply
![]() ![]() | ![]() ![]() ![]() Live in JOGJA [IDX0058] - INDONESIA, interested in study about human behavior, enjoy some activities like coding, hiking in the mountains, surfing on the net, and listening 'hanging'.
Categories Jangan Asal Copy Paste, Blog Juga Hasil Karya Cipta. Bloglines Feedburner Get KlipFolio Get Firefox Get Opera Valid XHTML ![]() ![]() ![]() 26q. 0.102s. Powered by WordPress © 2006 All rights reserved. |