![]() ![]()
Tuesday, 04.12.2007 16:52
Kereta Api Eksekutif Argo Dwipangga dan TaksakaBulan ini saya harus bolak-balik Yogyakarta – Jakarta karena adanya suatu keperluan. Seperti biasanya kereta api adalah sarana transportasi yang biasa saya pakai karena letak stasiunnya berada dalam kota. Sejak dulu saya harus puas naik kereta api ekonomi, dan bisnis. Keduanya memang punya kesan tersendiri, dan banyak pengalaman baik menyenangkan maupun tidak menyenangkan yang saya dapatkan. Mulai tahun 2006 yang lalu, saya mencoba naik kelas dengan naik kereta api kelas eksekutif yang harganya berkisar 170-210 ribu. Hitung-hitung tidak mau rugi dengan harga yang saya bayarkan, saya akan menceritakan beberapa pengalaman saya bersama kereta-kereta ini. ARGO DWIPANGGA Beberapa jam setelah keberangkatan, penumpang diberi sekotak snack yang terdiri dari dua roti dan juga satu gelas teh. Goncangan kereta ini sangat keras, saya tidak tahu apakah karena kecepatan kereta api yang memang cepat ataupun karena suspensi gerbong yang jelek. Oleh karena saya belum makan malam, maka saya mencoba memesan makan malam di kereta ini. Saya mencoba memesan bistik sapi seharga 20ribuan. Lumayan untuk mengganjal perut, meskipun nasinya sangat sedikit. Jika ditanya tentang rasa, saya kira rasanya standar namun tentunya tidak seenak makan Steak Waroeng di Yogyakarta. Setelah makan, saya mengamankan barang-barang terlebih dulu sebelum tidur. Semua penumpang mendapat selimut yang dapat dipakai untuk menghangatkan badan dari dinginnya udara di gerbong. Menurut saya temperatur pendingin ruangannya sudah sesuai kebutuhan untuk orang tidur pulas. Saya pun tertidur sampai pagi, dan terbangun ketika pramugara sibuk mengumpulkan selimut para penumpang. Kali ini kereta agak telat, saya baru sampai stasiun Gambir Jakarta pukul 06.00 pagi, padahal biasanya sebelum pukul 4 pagi sudah sampai. Hal yang tidak menyenangkan menggunakan ArgoDwipangga: TAKSAKA Seiring dengan berjalannya kereta api meninggalkan Stasiun Gambir, para penumpang disambut oleh petugas melalui pengeras suara di dalam gerbong layaknya sebuah pesawat yang akan berangkat. Petugas tersebut memperkenalkan nama-nama para petugasnya, yaitu masinis, asisten masinis dan kondekturnya, juga diberitahukan berapa lama kereta tersebut akan menempuh perjalanan. Selain itu para penumpang disuguhi dengan “teh selamat datang” pada jam pertama perjalanan oleh pramugari dan pramugara. Kereta ini sampai di stasiun Cirebon sekitar jam 11, dan saya menyempatkan diri untuk bertemu dengan Ibu saya yang telah menunggu di stasiun tersebut. Kami bertemu hanya sekitar 5 menit, karena kereta tidak berhenti lama di stasiun ini. Ibu saya suka donat JCo, jadi saya belikan waktu di Jakarta kemaren. Sedangkan saya suka buah mangga, dan kebetulan mangga di rumah sedang berbuah banyak sehingga ibu saya memberikan satu dos buah mangga. Pada jam 12, para penumpang Taksaka diberi makan siang gratis yang terdiri dari semangkuk nasi, sayur, ayam, telur dan juga buah yaitu pisang. Saya menghabiskan makanan ini kurang dari 5 menit karena porsinya adalah porsi minimal meski cukup untuk mengganjal perut. Hal yang menarik adalah tisu basah dan tusuk giginya bermerk Taksaka. Bungkus tisu basahnya ini memang sulit dibuka karena tidak ada celah standar pembuka, di sinilah fungsi dari tusuk gigi tersebut, yaitu untuk melubangi tisu basah sehingga bisa dibuka dengan mudah. Perjalanan menggunakan kereta api pada siang hari sebenarnya cukup menyenangkan. Kita bisa melihat pemandangan sepanjang perjalanan. Saya sendiri menghabiskan waktu dengan bermain SMS dan juga tidur. Pemandangan yang menarik adalah pemandangan ketika melintasi Gombong – Yogyakarta karena kita bisa melihat persawahan dan juga Perbukitan Menoreh di sisi kiri. Perjalanan Jakarta – Yogyakarta ditempuh dalam waktu 9 jam dan saya tiba di Yogyakarta sekitar pukul 5 sore. Hal yang tidak menyenangkan menggunakan kereta Taksaka : Meskipun petugas dengan menggunakan pengeras suara mengumumkan pada para penumpang agar tidak membuka pintu kereta ketika berhenti di stasiun ini. Tapi ada saja penumpang yang membuka pintu sehingga para penjual makanan dengan leluasa masuk ke gerbong eksekutif. Kereta ini berhenti lama di stasiun kecil ini, hampir 15 menit lamanya. Tapi ini mengesalkan buat saya karena para penjual makanan yang menjajakan makanan berteriak-teriak menawarkan barang dagangannya, sementara saya sendiri harus waspada dengan semua barang bawaan saya. Hal yang sangat disayangkan, satpam kereta ini justru menghilang pada saat seperti ini, lalu apa bedanya kereta eksekutif dengan kereta bisnis dan ekonomi? 2. AC (Pendingin Gerbong) berfungsi tidak maksimal Tags: kereta-api, perjalanan
Mood : ![]() 21 Responses :
1. December 4th, 2007 at 18:17 leksa Says: beda buat yang udah "naek kelas" .. 2. December 5th, 2007 at 11:25 zam Says: hohoh.. saya malah belom pernah njajal.. thanks infonya.. berguna buat saya (suatu saat) wekekeke.. siap-siap beli tiket kelas bisnis.. 3. December 12th, 2007 at 8:31 mysyam Says: punten bung kenz, sampeyan salah ketik atau disengaja menuliskan TATSAKA (seharusnya TAKSAKA) sebab di semua paragraf tertulis seperti itu. Ah.. lebih bersensasi naik ekonomi bung kenz, rasanya macem-macem. hehehe… 4. December 12th, 2007 at 11:17 iks Says: aku baru pernah coba argo dwipangga, sempet gambling juga antara dwi dengan taksaka, tapi banyak selentingan beredar kalau Taksaka biasanya molor banget. Padahal waktu saya naek dwi itu ternyata juga telat hampir 2 jam *mungkin hari siyal saya* :D Kemarin juga males naek Taksaka karena sering sekali denger berita Taksaka kecelakaan. Pernah juga naik Bima (Surabaya-Jakarta) lewat Yogya, itu juga nyaman dan pengalaman tepat waktu. 6. December 29th, 2007 at 6:59 putlie Says: aghh ditangan saya udah ada tiket bisnis :) tahun baruan di jogja. Asal rame-rame sama teman, ga masalah naik kereta apa pun… yang penting selamat sampai kembali ke rumah 7. March 25th, 2008 at 17:31 renungan Says: jadi laper gara2 liat makanannya..hehehe 8. April 9th, 2008 at 11:41 prianto Says: WaLah,, Itu Ongkosnya bO…!!! MuahaL buanGet seH… 9. September 5th, 2008 at 23:37 wagimin Says: @mas prianto pake sinar jaya mas 75rb dari batavia ke terminal giwangan 10. October 30th, 2008 at 10:30 benny.s Says: PT.KAI belum maksimal kinerjanya, diswastanisasi saja mungkin lebih baik, kapan kita bisa konplain bila pelayanannya kurang baik. kalo soal terlambat jangan tanya lagi mulai dari sepor lempoong sampai sepoor desel yay terlambat terus, kalo mengambil gajih sepertinya gak pernah terlambat hehehehe……………. 11. December 7th, 2008 at 8:06 indah Says: yah kalau taksaka saya sering juga naik..emang pernah pas naik pagi dapet gerbong yang acnya kurang dingin,lalu pernah dapet gerbong yang buat kaki nga bisa di gerak kan. 12. March 27th, 2009 at 20:03 indah Says: waduh sekarang jamanya naik turangga yang baru surabaya-bandung tuh .rangkaianya baru keren banget…uh pengalaman naik lodaya….aaaaaaa seumur2 naik kereta ekstif baru naik lodaya yang ga ada hiburanya…naik sancaka aja yang jarak cuma sby-yk masih ada tv or musik nya….. 13. September 3rd, 2009 at 13:49 ratna Says: NAMAX aja udah bagus…………. 14. October 5th, 2009 at 10:47 agung Says: Taksaka sekarang tidak seperti dulu..mending naik kereta bisnis ke Yogya. Banyak pilihan makanan: ada pecel, nasi rames, pokoke bisa pilih sendiri sesuai dgn ukuran kantong yg penting tetep hrs waspada bisa2 makanan basi yg di jual. Tapi Yogya selalu bwt saya kangen!!! 15. December 8th, 2009 at 10:32 istanabusana Says: nice post kawan, ada rencana mau jalan-jalan naik kereta nih. 16. May 15th, 2010 at 6:41 milania Says: trims info pengalaman naik taksaka .. 17. June 8th, 2010 at 10:37 Khalisa Fatin Says: mau tanya,, kalo naek KA Tatsaka tujuan Yogyakarta – Jakarta ada nya di jam brp dan di harga tiket bRp..?? 18. December 21st, 2010 at 19:44 ohang Says: lain kali harus nyoba naik BIMA mas . 19. March 15th, 2011 at 20:41 adeee Says: saya sudah berapa kali naik taksaka pagi, tpy saya tidak pernah mendapatkan secangkir teh dan makan siank, yang seperti saudara dapatkan .. 20. April 17th, 2011 at 12:45 bobby Says: Tanggal 13 Februari 2011 saya ke Solo naik Argo Dwipangga. Payah ah keretanya telat. Harusnya tiba di Solo jam 16.05, tiba jam 16.30. Gimana tuh? 21. July 18th, 2011 at 15:10 rian Says: saya prnah nyoba naik argo dwipangga dari gambir ke jogja .. tp menurut saya seharusnya kalo KA kelas exe apalagi tingkatan “ARGO” smua fasilitas diutamakan sebagus mgkin. jangan hanya brand image nya yg keliatan bagus tp fasilitas dan kenyamananya tdk sebagus namanya.
Leave a Reply
![]() ![]() | ![]() ![]() ![]() Live in JOGJA [IDX0058] - INDONESIA, interested in study about human behavior, enjoy some activities like coding, hiking in the mountains, surfing on the net, and listening 'hanging'.
Categories Jangan Asal Copy Paste, Blog Juga Hasil Karya Cipta. Bloglines Feedburner Get KlipFolio Get Firefox Get Opera Valid XHTML ![]() ![]() ![]() 26q. 0.108s. Powered by WordPress © 2006 All rights reserved. |