Baru-baru ini seorang teman saya kembali menceritakan sebuah kisah tentang penyebar HIV di suatu tempat perbelanjaan dan bioskop di kota Jogjakarta. Cerita yang meresahkan tersebut sudah beberapa kali saya dengar dari teman-teman yang lainnya. Inti ceritanya mirip seperti hoax yang pernah saya baca dalam milis lima tahun silam, yaitu penyebaran HIV dengan menggunakan jarum suntik yang diletakkan di bangku sebuah tempat duduk bioskop di India. Meskipun sempat ngeri mendengarnya dan sedikit resah, namun saya masih menganggap berita di milis itu adalah sebuah hoax atau berita bohong yang disusun sedemikian rupa sehingga tampak benar adanya.
Kini lima tahun berlalu, isu ini muncul justru di kota tempat saya tinggal yaitu Jogjakarta. Teman di kampus, teman tetangga, dan teman di komunitas membicarakan cerita ini ketika mereka mengetahui saya ingin pergi ke bioskop tersebut. Saya masih berpandangan hal ini adalah hoax yang disebarkan oleh oknum tertentu baik sebagai tujuan bisnis maupun politik. Hal ini juga pernah dituliskan di detik.com dalam berita yang berjudul Penularan HIV Lewat Jarum Suntik di Bioskop Tidak Mungkin. Saya pun tetap datang ke bioskop tersebut dan menikmati film seperti biasanya, meskipun saya jadi lebih hati-hati ketika akan duduk di bioskop tersebut.
Namun pandangan saya mulai sedikit berubah, ketika membaca pengusutan yang dilakukan oleh Fay dalam forum Blogfam yang berjudul Sisi Gelap atau ketidaksengajaan pengidap HIV?