IPDN (Institut Pemerintahan Dalam Negeri) adalah nama baru dari STPDN (Sekolah Tinggi Pemerintahan Dalam Negeri). Sekolah ini adalah sekolah kedinasan yang dikelola oleh Departemen Dalam Negeri untuk mendidik calon-calon aparat pemerintahan di Indonesia. Kematian Wahyu Hidayat pada tahun 2003, telah membuka kebobrokan suatu sistem dan budaya “pembinaan” yang telah ada semenjak STPDN berdiri. Apalagi setelah beberapa adegan kebrutalan tersebut ditayangkan oleh beberapa media massa sehingga menimbulkan gejolak kemarahan masyarakat terhadap STPDN pada waktu itu.
Kini sistem dan budaya pembinaan tersebut kembali memakan korban jiwa seorang praja yang bernama Cliff Muntu. Masyarakat seakan mengalami dejavu dari peristiwa yang terjadi beberapa tahun yang lalu. Perubahan nama STPDN menjadi IPDN terbukti bukan langkah yang tepat untuk menghilangkan budaya kekerasan yang telah berakar kuat dan mendarah daging dalam setiap insan civitas akademik kampus tersebut. Ilustrasi dari blog ini sangat tepat mencerminkan keadaan IPDN sekarang ini.
Read the rest of this entry »