Sejak saya mulai bersekolah di Muntilan, saya mulai mengenal transportasi angkutan umum yang dikenal dengan travel. Kenapa disebut dengan travel? Saya sendiri tidak begitu tahu asal muasal penyebutan angkutan yang biasanya menggunakan mobil setara dengan Mitsubishi L-300 berkapasitas 8 penumpang ini. Mungkin karena jasa transportasi ini diadakan oleh sejenis biro perjalanan (travelling) sehingga pada akhirnya orang mengenalnya dengan sebutan travel.
Travel merupakan salah satu sarana transportasi alternatif di kota Cirebon selain kereta api, ataupun bis antar kota. Fasilitas antar jemput penumpang dari rumah asal sampai ke rumah tujuan merupakan keunggulan angkutan ini dibandingkan dengan sarana transportasi lainnya. Sedangkan kenyamanan perjalanan dan mahal tidaknya suatu harga tiket travel merupakan persepsi relatif masing-masing penumpang.
Era tahun 1990an, saya hanya mengenal 2 nama biro travelling di kota Cirebon yaitu travel 4848 (Cirebon – Bandung) dan Rama Sakti (Cirebon – Yogyakarta). Namun awal tahun 2000, mulai terjadi booming biro perjalanan travel di kota Cirebon, muncullah nama-nama seperti Permata Travel, Mitra Transport, Purnama Travel, Grage Travel, dan lain-lainnya. Rute sebagian besar travel tersebut adalah rute Cirebon – Yogyakarta. Kemungkinan hal ini disebabkan dengan banyaknya permintaan penumpang ke kota-kota sepanjang rute tersebut dibandingkan ke kota lainnya.
Read the rest of this entry »