pakupaku
Tuesday, 15.05.2007 22:34

Sosialisasi SIPLK : Open Source, Pilihan Cerdas Software Legal

Posted on Anything.

Bagian 1 dari 3.
Saya tidak tahu berapa banyak orang yang berpikiran seperti Firza, yang berkomentar dalam tulisan saya mengenai Mandriva Linux 2007 :

Jika diawali dengan pembajakan akan kah NEGARA KITA AKAN MAJU, saya yakin masyarakat indonesia 75% pake software bajakan

Pendapat Firza (sepertinya nama samaran?) ada benarnya juga. Saat ini tidak hanya 75% masyarakat Indonesia menggunakan software bajakan, namun jumlahnya mungkin lebih dari itu. Tapi mengapa Firza begitu pesimis hanya karena kita berawal menggunakan bajakan lantas bangsa kita tidak bisa maju?

Tidak ada kata terlambat untuk sebuah perubahan. Awal yang buruk tidak selalu berakhir dengan buruk. Kita masih bisa merubah jalan cerita, tentunya tidak hanya bicara saja, atau komentar saja. Lihatlah China yang kini telah menjadi negara maju seiring dengan penurunan peringkatnya dalam daftar negara pembajak software.

Langkah kongkret telah dilakukan oleh banyak teman saya. Mereka mulai beralih ke open source software dan juga freeware. Saya juga demikian, pelan tapi pasti sejak dua tahun yang lalu, saya mulai belajar menggunakan linux sebagai sistem operasi beserta software open source lainnya.

Hari ini, saya bersama teman-teman blogger Cahandong diundang oleh Tim SIPLK (Sistem Informasi, Perangkat Lunak dan Konten) Depkominfo dalam acara Sosialisasi Pengembangan dan Pemanfaatan SIPLK dengan tema Meningkatkan Produktifitas Melalui Pemanfaatan Teknologi Informasi di Hotel Santika Jogjakarta.

Cahandong dalam Sosialisasi SIPLK


Tim SIPLK memberikan sharing pengetahuan tentang berbagai kebijakan dan langkah-langkah yang dilakukan untuk meningkatkan produktifitas pemanfaatan teknologi informasi. Salah satunya adalah penggunaan open source sebagai software legal.

Berikut adalah catatan yang saya kembangkan dari modul presentasi Tim SIPLK yang berjudul Open Source, Pilihan Cerdas Software Legal.

———————————————
Saat ini ada tiga jenis software legal, yaitu Proprietary Software, Open Source Software dan Free software. Contoh Proprietary Software adalah Microsoft Windows, Corel Draw, Adobe Photoshop. Contoh Open Source Software (OSS) adalah Linux Ubuntu, Inkscape, Gimp. Sedangkan contoh Free Software adalah Winamp, Yahoo! Messenger, AVG.

Proprietary Software
- Lisensi berbayar
- Jumlah user terbatas sesuai lisensi
- Aplikasi tidak boleh digandakan
- Kode sumber program tertutup, tidak dapat diketahui
- Support ditangani oleh perusahaan pembuat

Open Source Software
- Lisensi gratis, meskipun ada yang berbayar biasanya tidak semahal Proprietary Software
- Jumlah user tak terbatas
- Aplikasi dapat digandakan
- Kode sumber program terbuka, isinya dapat dilihat, dipelajari, dimodifikasi.
- Support ditangani oleh perusahaan atau komunitas

Kelemahan Proprietary Software
- Harga lisensi mahal, bahkan terkadang dapat melampaui harga komputer itu sendiri.
- Beda versi terkadang juga beda lisensi sehingga harus mengeluarkan biaya lagi.
- Kode sumber program tertutup sehingga memungkinkan adanya trojan dalam program.
- Tidak dapat dimodifikasi sesuai kebutuhan
- Jika pembuat software bangkrut, maka nasib layanan tidak jelas.

Kelemahan OSS
- Kompabilitas hardware tidak terjamin (terutama pada sistem operasi)
- Interface terkadang tidak user friendly
- Masih terus dalam pengembangan dan penyempurnaan

Proprietary Software biasanya menjadi pilihan bagi orang/perusahaan yang memiliki uang dan menghendaki jaminan kualitas produk. Sedangkan OSS menjadi pilihan bagi orang/perusahaan yang memiliki anggaran terbatas, hemat, dan ingin melakukan modifikasi sesuai dengan kebutuhannya.

Penggunaan Proprietary Software memiliki dampak buruk bagi masyarakat Indonesia dibandingkan dengan penggunaan OSS, beberapa diantaranya yaitu :
- Sebagian besar perusahaan pembuat Proprietary Software berasal dari luar negeri, sehingga biaya lisensi merupakan pendapatan bagi negara asing.
- Ketergantungan pada produk tertentu, menjadi suatu alat tekan bagi pihak asing dalam bidang politik atau ekonomi.
- Alokasi biaya habis untuk biaya lisensi yang mahal, padahal dengan menggunakan OSS, biaya lisensi dapat dialokasikan pada biaya lainnya seperti pembelian hardware baru, pelatihan, maupun pengembangan software itu sendiri.

Selain hal diatas, kesenjangan antara daya beli masyarakat dengan mahalnya biaya lisensi menyebabkan masyarakat lebih memilih menggunakan software bajakan yang melanggar hukum seperti keadaan saat ini.

Padahal penegakan HAKI (Hak Atas Kekayaan Intelektual) mulai gencar dilakukan oleh BSA (Business Software Alliance) dan juga aparat penegak hukum akhir-akhir ini. Hukum pembajakan sendiri bukanlah sebuah delik aduan, sehingga aparat penegak hukum dapat melakukan tindakan dengan menyita perangkat keras yang berisi software ilegal.
————————————————–

Catatan di atas semakin memperjelas, bahwa sudah saatnya bagi kita semua, masyarakat Indonesia untuk mulai beralih menggunakan Open Source Software. Selain terbebas dari masalah legalitas, kita juga belajar menghormati HAKI, sehingga bangsa kita akan dihargai oleh bangsa-bangsa lainnya.

Demikianlah pengetahuan yang saya dapatkan hari ini bersama tim SIPLK yang dipimpin oleh Ibu Lolly Amalia dari Depkominfo. Saya memuji langkah sosialisasi yang dilakukan tim SIPLK, mereka tidak hanya mengutarakan konsep, tapi juga mengadakan pelatihan (workshop) pada hari kedua nanti.

Souvenir Sosialisasi SIPLK

Peserta sosialisasi yang berasal dari berbagai instansi ini, juga mendapatkan berbagai macam tutorial dan program OSS dalam bentuk buku dan cd, ditambah lagi souvenir berupa kaos dan topi. Semua gratis, tertular semangat open source kali ya?!

Tags:

Mood : Bercanda emoticon

9 Responses :


1. antobilang Says:

wah wah..acaranya bagus mas…
jadi pengen dateng! :P

*nyamar, padahal juga ikutan*



2. diditjogja Says:

yuhuuuuuuuuuuuuuuuuuuuuuuuuuuuuuu…………………

ditunjuukkan di workshop!!!
pake laptop…horeeeeeeeeeeeeeeeeeeeeeeeeeeeee!!!!!!!!



3. zam Says:

hmm.. bener-bener..

sing penting GRATIS!!

ini cuma show off di sesi pelatihan blog di Santika Hotel



4. Alex Budiyanto Says:

Be Sure It’s Legal :-)



5. chocoluv Says:

heheh
mbok sekalian bikin laporannya di blog cahandong :D

btw, kikod ku ko maslow ni… wah,, memaksa hati utk belajar lagi :P



6. mina Says:

lagi-lagi foto-foto narsis :D



7. feha Says:

nah dah dapet yg gretong2 saatnya dibagi lagi ke yang lain ilmunya :D



8. mysyam Says:

Mau proprietary ato OSS itu pilihan. Punya duit banyak dan gak suka ribet, pakelah Proprietary. Kocek tipis, serta pingin kreatif dan beda? pilihan OSS banyak banget (ampe bingung mo milih mana).

Saya sendiri cenderung terhadap OSS (karena murah, ga mampu beli Proprietary) akan tetapi TIDAK MENUTUP MATA terhadap Proprietary, lha wong saya msh nuwbie yang lagi belajar :p



9. mrcjr Says:

- no comment dech …. -

tapi boleh deh dikit….

it’s all bout what our nation think
how to what …. and do what to do ..

maksudku … orang kita itu cara berpikirnya adalah :
akan melakukan apa utk apa … dan bagaimana apanya …

bingungkan … sama …. dunQ

sori …. no heart piling .. yeach

salam
Mr C Jr
Tuan Tanah Indonesia



Leave a Reply





XHTML: You can use these tags: <a href="" title=""> <abbr title=""> <acronym title=""> <b> <blockquote cite=""> <cite> <code> <del datetime=""> <em> <i> <q cite=""> <strike> <strong>



pakupaku

kenzKENZ.
Live in JOGJA [IDX0058] - INDONESIA,
interested in study about human behavior, enjoy some activities like coding, hiking in the mountains, surfing on the net, and listening 'hanging'.

Life Age: 16248 days
Emotional
97.5%
Bioritme Status
Physical
39.8%
Bioritme Status
Intellectual
75.6%
Bioritme Status





Jangan Asal
Copy Paste, Blog Juga Hasil Karya Cipta.


Bloglines
Feedburner
Get KlipFolio
Get Firefox
Get Opera
Valid XHTML

Catatan Hanging RSS Feed RSS Entries
Catatan Hanging Comments RSS Feed RSS Comments
Catatan Hanging SideNotes RSS Feed RSS SideNotes

28q. 0.103s.
Powered by WordPress
© 2006
All rights reserved.

Kode Etik Blogger Indonesia