pakupaku
Thursday, 26.02.2009 11:14

Kota Yogyakarta Tidak Lagi Aman dan Nyaman

Posted on Social Life.

Sebulan yang lalu, Mas Andre Manika menyanyikan lagu Yogyakarta yang diaransemen olehnya pada tahun 1976 dalam suatu acara. Petikan gitar klasik dengan suara khas Mas Andre  membuat saya benar – benar bisa memvisualisasikan sebuah kota yang begitu ramah, nyaman dan aman. Namun kenyataan saat ini sudah sangat berbeda dengan lagu itu, Yogya bukan lagi kota yang bersahabat seperti dulu.

google-earth-tugu-yogya

Perkembangan jaman dan degradasi moral budaya sudah merusak suasana kota gudeg ini. Kemacetan mulai terjadi di banyak jalan kota ini, polusi udara terkadang membuat kepala langsung pusing di tengah teriknya matahari Yogya.

Belum lagi masalah keamanan, seringkali saya baca di koran, hampir setiap hari 5 motor hilang di berbagai lokasi di kota ini. Bus-bus kota hanyalah diisi oleh pencopet dan penodong yang siap beraksi. Jalanan sepi dipenuhi oleh penggoda gadis-gadis yang membawa motor untuk diikuti ataupun diperas. Pencurian terjadi dimana-mana, di kampus, di masjid, di gereja, di jalanan dan perumahan. Inilah wajah kota Yogya sekarang?

Mungkin Anda, sebagai pembaca postingan ini tidak setuju dengan pendapat saya, mungkin dalam pikiran Anda masih membayangkan kota Yogyakarta adalah kota yang mesti dibanggakan, melihat sisi positif dan menyembunyikan sisi negatif. Itu adalah hak Anda masing-masing.

Namun perlu kita sadari bahwa kita bukan hidup di alam mimpi, kita hidup di alam kenyataan. Ketika kita tidak mau melihat kenyataan, ketika kita selalu menyembunyikan kelemahan, maka impian hanyalah impian dan tidak terjadi dalam kenyataan. Kesenjangan antara impian yang terlalu jauh dengan kenyataan sehari-hari inilah yang kemudian menjadi faktor pencetus seseorang mengalami gangguan jiwa.

Yogyakarta adalah kota yang tidak aman. Dua bulan terakhir ini saja, orang-orang terdekat saya sudah menjadi korban kejahatan :
- Januari 2009, teman saya digendam dan dirampas hpnya.
- Januari 2009, pacar saya dicopet di bus kota.
- Pebruari 2009, seluruh isi mobil adek saya dibobol maling.

Belum lagi mendengar cerita dari banyak teman-teman saya yang lain tentang kejahatan di kota Yogyakarta pada beberapa bulan terakhir, mulai dari motornya yang dirampas, diikuti oleh orang yang tak dikenal, dipukuli, dijambret, diperas karena difitnah telah menabrak orang, ditipu dengan berpura-pura menjual barang, bahkan yang namanya kehilangan handphone dan laptop jadi pembicaraan tiada henti di kampus-kampus.

Cerita tersebut memang hanya mulut ke mulut, dan tidak saya cek satu persatu, namun saya percaya itu bisa saja terjadi karena pengalaman yang pernah saya saksikan sendiri selama 8 tahun tinggal di kota ini.

Tulisan-tulisan blog saya tentang kejahatan di kota ini sudah cukup banyak :

Hati-Hati Penipuan Gendam Di Kos-Kosan Yogyakarta

Maling Laptop Profesional Kembali Beraksi di Kampus UGM

Bus Kota di Yogyakarta, Kantornya Para Pencopet?

Kampus UGM Rawan Kejahatan

Gempa Bumi Jogja : Bencana Moralitas

Melalui tulisan blog ini, saya hanya ingin orang lain selamat dengan memberitahukan hal yang sebenar-benarnya terjadi di kota ini agar mereka waspada. Saya sadar, bahwa kejahatan merajalela dimana-mana, dan  tidak hanya terjadi di kota Yogyakarta. Bahkan di seluruh belahan dunia, kejahatan semakin merajalela.

Tapi tidakkah ironis jika ternyata kejahatan justru banyak terjadi pada sebuah bangsa yang dikenal religius dan beragama, dimana nama Allah dipuja di angkasa pada pagi, siang dan sore. Ironis dimana kita mempromosikan kota Yogyakarta yang aman, sementara kenyataannya berbeda. Apakah kita hanya ingin menjebak orang untuk dijadikan korban kejahatan?

Mungkin ada dalam pikiran pembaca blog ini merasa saya hanyalah satu diantara orang yang ‘omong doang’. Haha, bukankah tugas seorang blogger adalah pewarta untuk membuat orang bersama-sama tahu, sadar dan setelah itu bergerak melakukan sesuatu. Saya sendiri masih bertanya-tanya, mengapa begitu banyak orang jahat? Apakah agama di negeri ini tidak lagi efektif mengajarkan kebaikan?

Saya ingin menutup tulisan ini, dengan pertanyaan pada diri saya sendiri : ‘Apakah saya sudah berbuat baik untuk orang lain hari ini?‘ (seperti slogan sebuah radio yang ada di Kota Yogyakarta ini). Jika saja semua orang berpikir seperti itu, Yogya akan penuh dengan orang-orang baik, dan lagu Yogyakarta itu akan terus terkenang sepanjang masa.

Masih seperti dulu
tiap sudut menyapaku bersahabat ….

Tags: , ,

Mood : BT emoticon

7 Responses :


1. zam Says:

tak pikir ndak perlu digeneralisir, bung.. Jogja menurutku masih lebih aman dan nyaman bila dibandingkan dengan kota lain (Jakarta/Surabaya mislnya)..

kalo cuma kasus pencurian, perampasan, dsb, aku rasa itu cuma segelintir kasus. jumlahnya juga ndak terlalu banyak bila (masih) dibandingkan dengan kota lain.

jadi ndak perlu sampai bilang kota jogja sudah tidak aman dan nyaman lagi.. :)



2. Kenz Says:

@zam: dari awal saya tidak bermaksud menggeneralisir tapi lebih ke deskriptif, namanya juga situasi, biar sedikit atau banyak kasusnya tetap saja menggambarkan situasi itu.

Definisi aman dari KBBI :
ks.bebas dr bahaya; bebas dr gangguan (pencuri, hama, dsb); terlindung atau tersembunyi; tidak dapat diambil orang; pasti; tidak meragukan; tidak mengandung risiko; tenteram; tidak merasa takut atau khawatir:

Rasa aman adalah subjektifitas, mungkin karena seseorang belum pernah menjadi korban, ia akan bilang aman. Tetapi setelah menjadi korban persepsinya berubah.

Setidaknya tidak perlu menyepelekan kasus yang sedikit (karena kita tidak tahu datanya, toh tidak semua korban melapor ke polisi). Juga tidak bisa dibandingkan dengan kota lain karena sangat banyak perbedaannya baik dari segi jumlah maupun karakteristik penduduknya. Yogyakarta menurut saya tidak seaman dulu, itu titik fokus isi dari tulisan kali ini.



3. Ericova Says:

wuiihh tambah serem aja neh postingan mas drdulu tentang undergroundnya jogja hwhwhw



4. nadh Says:

@zam
jakarta?

19 taun hidup di jakarta tidak membuat aku kehilangan apa-apa,
ini baru dijogja bentar hapeku udah ilang :((
*pacar juga ilaaang.
hahahahha. yang ini sii colongan :D

tapi setuju dengan zam dan kenz si.
disatu sisi,
jogja memang sudah tidak aman,
jadi sangat masuk akal sekali jika kenz merasa jogja sudah tidak nyaman, apalagi kejahatan tsb terjadi pada orang-orang terdekat,

tapi disisi lain,
memang banyak sekali kota besar yang jauh lebih tidak aman dari jogja,
terutama buat para pendatang.

begituu. :D



5. nk Says:

wah aku ga setuju banget!!!!
GA SETUJU BANGET!!!!!!
dr sudut pandang mana bisa dibilang jogja dah ga aman lagi?knp hanya segi kejahatan aja yang dilihat? inilah ciri-ciri orang yang menumbuhkan akar kerusakan!selalu melihat dr sisi negatif, yang ad dalam pikiran cuma ejahatan kejahatan dan kejahatan. boleh menerbitkan blog ini untuk menjadikan agar pembaca menjadi lebih waspada, tapi tidak perlu men judge jogja ga aman lagi. mbok ya kasian ma warga yang masih punya hati yang welas asih dan penuh keramah tamahan.

lihatlah sesuatu dr segi positif nya!!!!
knp bisa sampai kecopetan?bisa karna itu peringatan karna kita jarang beramal, ya kan?

hemm…ok, mungkin ga akan membawa dampak buruk kalau yang menerbitkan berita di atas meminta maaf terhadap warga jogja!!!
oke?



6. Kenz Says:

@nk:
1. Silakan tidak setuju, tidak ada yang melarang. Negara kita menjamin semua orang bebas untuk mengeluarkan isi pikiran dan pandangannya dari sudut mana pun sejauh tidak mengganggu keamanan dan ketertiban umum. Mungkin tulisan ini menganggu Anda? tapi tidak untuk orang lain.

2. Saya tidak munafik, saya bilang aman jika frame of reference saya memang aman. Salah satu indikator keamanan suatu kota adalah kejahatan. Saya menyimpulkan dari pengalaman saya dan teman-teman. Saya sudah pernah ke tempat dimana saya bisa dengan nyaman duduk dan membiarkan barang-barang saya tak terjaga. Sayangnya itu bukan di Jogja.

3. Baiklah, jika Anda menjadi korban kejahatan di Yogyakarta, saya akan dengan senang hati mengatakan bahwa itu akibat Anda kurang beramal :)



7. Restu Says:

ya bisa dibilang begitu juga. bisa di bilang tidak juga. ada negatif ada jg positif. ada mayoritas pasti ada minoritas. ada baik pasti ada juga buruk, dll. blog ini tidak salah jg. harus mmg wajib di kritik jika mmg keadaan sdh beranjak tdk senormal dahulu. jogja tempo dulu mmg aman. namun skrg sdh bkn menjadi rahasia umum jg, bahwa jogja mmg sdh sedikit berubah dari tatanan perilaku. entah apa penyebabx semua ini. apakah ini adalah salah satu ciri” kota yg ingin berkembang besar/ bagaimana sy jg kurang paham. entah mmg kondisi ekonomi yg menjadi alasan mereka ingin berbuat kejahatan/ mmg yg lain. yg terpenting, kita wajib waspada terhadap lingkungan. jgn mudah percaya terhadap org lain, dll. karena kejahatan itu hanya perlu memerlukan waktu dalam sekejap. jogja saya kira masih aman (namun tetap waspada). byk jg kota besar di indonesia yg jauh lebih menyeramkan dgn segala kejahatanx. bkn hanya jogja. kejahatan bs terjadi dimana”. jogja tetap istimewa sebagai kota wisata & budaya, musik, dll. masyarakat yg unik dari segala macam lapisan sosial. kota pluralisme. kota yg penuh dgn kenangan org tempo dulu sebelum lahirnya negara indonesia/ RI. kota yg pernah menjadi ibukota NKRI. kota penuh dgn slogan” ajaib yg telah byk membangun semangat kebersamaan antara masyarakat satu dgn yg lain. tidak kah lebih baik kita bersatu utk kota ini agar lebih maju & baik? bukankah perbedaan itu indah? kota jogjakarta adalah salah satu symbol terpenting NKRI. jgn biarkan tersudut oleh pemberitaan yg kurang nyaman. ini semua adalah pemberitaan yg seharusx menjadi wacana kedepan agar kita sebagai generasi muda dapat membangun kota ini agar lebih baik. salam..



Leave a Reply





XHTML: You can use these tags: <a href="" title=""> <abbr title=""> <acronym title=""> <b> <blockquote cite=""> <cite> <code> <del datetime=""> <em> <i> <q cite=""> <strike> <strong>



pakupaku

kenzKENZ.
Live in JOGJA [IDX0058] - INDONESIA,
interested in study about human behavior, enjoy some activities like coding, hiking in the mountains, surfing on the net, and listening 'hanging'.

Life Age: 16247 days
Emotional
100%
Bioritme Status
Physical
63.1%
Bioritme Status
Intellectual
86.6%
Bioritme Status





Jangan Asal
Copy Paste, Blog Juga Hasil Karya Cipta.


Bloglines
Feedburner
Get KlipFolio
Get Firefox
Get Opera
Valid XHTML

Catatan Hanging RSS Feed RSS Entries
Catatan Hanging Comments RSS Feed RSS Comments
Catatan Hanging SideNotes RSS Feed RSS SideNotes

31q. 0.103s.
Powered by WordPress
© 2006
All rights reserved.

Kode Etik Blogger Indonesia