Bagian 3 dari 3.
Hal menarik lainnya dari seminar sosialisasi tim SIPLK adalah mengenai kebijakan keamanan informasi. Tim SIPLK memberikan 3 buku pedoman praktis keamanan informasi yaitu :

1. Keamanan Informasi Untuk Pengguna Rumah dan Individu
2. Keamanan Informasi Untuk Organisasi Skala Kecil dan Menengah
3. Manajemen Keamanan Informasi Untuk Pimpinan Organisasi

Selain buku, diberikan pula sebuah CD yang isinya lebih lengkap mengenai tutorial interaktif keamanan informasi yang meliputi integrasi keamanan, keamanan database, keamanan jaringan, dan keamanan transportasi email.

Menurut saya informasi yang diberikan dalam buku dan CD tersebut sangat bagus dan berdaya guna bagi semua pengguna sistem informasi, namun sayangnya informasi ini mungkin belum tersebar secara merata di kalangan pengguna sistem informasi. Ada baiknya jika tim SIPLK mempublikasikannya di situs web Depkominfo agar dapat diakses oleh semua pihak yang membutuhkan.

Keamanan informasi adalah suatu hal yang penting di era teknologi informasi dewasa ini. Namun sayangnya sesuatu yang aman itu membutuhkan banyak perjuangan dan merupakan sebuah proses yang berlanjut sehingga terkadang diabaikan oleh banyak orang, terutama justru oleh pengguna komputer rumah atau individu.

Berikut ini adalah 9 Rekomendasi Keamanan Informasi yang disosialisasikan oleh tim SIPLK untuk pengguna rumah dan individu :

1. Pasang dan gunakan satu program antivirus.
2. Jaga dan perhatikan patch sistem.
3. Hati-hati saat membaca email dengan attachment.
4. Pasang dan gunakan program firewall.
5. Lakukan backup file dan folder penting.
6. Gunakan password yang kuat.
7. Hati-hati ketika download dan memasang program.
8. Pasang dan gunakan firewall berbasis hardware.
9. Pasang dan gunakan program enkripsi file dan kontrol akses.

Nah… sudahkan Anda melakukan 9 rekomendasi tersebut? Saya sendiri belum mengikuti beberapa rekomendasi tersebut. Bagi pengguna komputer awam no. 2, 4, 8, dan 9 agak sulit karena berkenaan dengan pengetahuan teknis lebih lanjut.

Beberapa kali saya mengamati beberapa teman saya yang sering terserang virus komputer. Kelalaian mereka biasanya justru tidak berkenaan dengan hal teknis (2,4,8,9) tapi cenderung berkaitan dengan perilaku mereka sendiri (1,3,7).

1. Mereka sudah memasang antivirus, tapi tidak mengupdatenya secara teratur, atau ketika antivirus memperingatkan adanya virus, mereka keliru menjawab peringatan (tidak memperhatikan pilihan rekomendasi) sehingga antivirus melepaskannya.

3. Mereka tidak berhati-hati ketika membaca email. Email dengan judul menarik biasanya tak akan dilewatkan meskipun pengirimnya tidak jelas, misal judulnya : eh … boleh kenalan gak? lalu dalam isi email tersebut ada file attachment dengan judul photo_cewek_seksi.scr atau photo_saya.scr.

7. Mereka suka mendownload apa saja yang menarik dan menginstallnya. Biasanya adek-adek kelas saya yang masih “abg”, suka sekali dengan theme-theme desktop atau game-game yang kelihatan menarik untuk dicoba. Sedangkan teman-teman sudah “melek” IT malah suka download file-file crack untuk software-software bajakannya.

Dengan demikian, selain hal teknis, diperlukan juga modifikasi perilaku untuk menjaga keamanan informasi. Bagi teman-teman yang merasa kesulitan dan tidak mengerti dengan patch sistem. firewall, enkripsi dan sebagainya, tidak perlu bingung dan panik. Pengamanan informasi dapat dilakukan dari perilaku kita sendiri terlebih dahulu.

Bagian 2 dari 3.
Salah satu tema menarik dari sosialisasi yang diberikan tim SIPLK (Sistem Informasi Perangkat Lunak dan Konten) Depkominfo adalah kebijakan konten. Pemerintah Indonesia melalui Depkominfo saat ini sedang menyusun suatu kode etik yang mengatur tentang penayangan konten dalam internet. Selama sesi sosialiasi ini, tampak beberapa rekan dari komunitas blogger cahandong sedikit gaduh menanggapinya. Blogger adalah salah satu dari golongan pencipta konten sehingga mau tak mau kebijakan konten ini akan berpengaruh terhadap kebebasan blogger untuk mengekspresikan diri-nya dalam dunia maya.

Menurut hemat saya, Depkominfo tampak berhati-hati dalam membuat kebijakan konten ini. Hal ini tersirat dalam penjelasan panelis bahwa mereka ingin berdiskusi dengan pihak-pihak pencipta konten dalam merumuskan kebijakan konten ini sehingga tidak terjadi penolakan seperti pada kasus Peraturan Menteri Komunikasi dan Informatika No. 25 Th. 2007 tentang periklanan. Perlu diketahui bahwa PerMen tersebut ditentang oleh masyarakat periklanan sendiri karena isi kebijakan tersebut kurang mewakili aspirasi dari masyarakat periklanan.

Mungkin ini adalah salah satu alasan mengapa mereka juga mengundang blogger untuk datang dalam acara sosialisasi ini. Niat baik tim SIPLK terlihat ketika blogger diajak berdiskusi juga tentang masalah kebijakan konten setelah acara utama berakhir. Dari hasil diskusi tersebut, saya menjabarkan pikiran saya sendiri tentang kebijakan konten dalam tulisan di bawah ini :
Read the rest of this entry »

Bagian 1 dari 3.
Saya tidak tahu berapa banyak orang yang berpikiran seperti Firza, yang berkomentar dalam tulisan saya mengenai Mandriva Linux 2007 :

Jika diawali dengan pembajakan akan kah NEGARA KITA AKAN MAJU, saya yakin masyarakat indonesia 75% pake software bajakan

Pendapat Firza (sepertinya nama samaran?) ada benarnya juga. Saat ini tidak hanya 75% masyarakat Indonesia menggunakan software bajakan, namun jumlahnya mungkin lebih dari itu. Tapi mengapa Firza begitu pesimis hanya karena kita berawal menggunakan bajakan lantas bangsa kita tidak bisa maju?

Tidak ada kata terlambat untuk sebuah perubahan. Awal yang buruk tidak selalu berakhir dengan buruk. Kita masih bisa merubah jalan cerita, tentunya tidak hanya bicara saja, atau komentar saja. Lihatlah China yang kini telah menjadi negara maju seiring dengan penurunan peringkatnya dalam daftar negara pembajak software.

Langkah kongkret telah dilakukan oleh banyak teman saya. Mereka mulai beralih ke open source software dan juga freeware. Saya juga demikian, pelan tapi pasti sejak dua tahun yang lalu, saya mulai belajar menggunakan linux sebagai sistem operasi beserta software open source lainnya.

Hari ini, saya bersama teman-teman blogger Cahandong diundang oleh Tim SIPLK (Sistem Informasi, Perangkat Lunak dan Konten) Depkominfo dalam acara Sosialisasi Pengembangan dan Pemanfaatan SIPLK dengan tema Meningkatkan Produktifitas Melalui Pemanfaatan Teknologi Informasi di Hotel Santika Jogjakarta.

Read the rest of this entry »