pakupaku
Sunday, 15.03.2009 0:54

Sebenarnya Siapa Pemecah Belah Persatuan Indonesia? Blog Penghina Nabi atau Hiperbola Detik.Com atau Diskriminasi Pemerintah RI?

Posted on Social Life.

Beberapa waktu ini Detik.Com memberitakan tentang tanggapan pemerintah RI (DepkomInfo) terhadap Blog Penghina Nabi. Bagi saya, ini adalah isu lama dan basi yang sengaja diangkat dengan tujuan tertentu. Sejak tahun 2006, ketika saya masih rajin-rajinnya blogwalking, blog seperti ini banyak saya temui di internet. Tetapi kenapa baru sekarang jadi bahan berita dan sengaja dibesar-besarkan?

Diskriminasi yang terlalu kentara bagi keberpihakan detik.com dan pemerintah RI meributkan masalah ini. Maaf, sedikit mengkritik kedua lembaga itu, karena toh sejak dulu blog-blog penghina dan penyesat ajaran agama sudah banyak. Tetapi karena korbannya agama minoritas, maka itu semua diabaikan, dan baru dibahas ketika itu menyangkut agama mayoritas di negeri ini.

screenshot34

Sebut saja tentang situs keagamaan yang isinya malah membicarakan kejelekan agama orang lain? Apa yang dilakukan pemerintah untuk ini? Alih-alih karena korbannya adalah agama minoritas mungkin hal ini tidak perlu diributkan. Sama seperti halnya yang saya temui di agen-agen majalah, ada majalah kecil yang kerjaannya suka memutarbalikan fakta serta menimbulkan kebencian antar umat beragama tetapi pemerintah mendiamkan saja karena kabarnya majalah ini didukung oleh pejabat intelijen. Sampai sekarang majalah ini tetap dijual dan beredar untuk umum.

Apa ini bukan suatu bentuk diskriminasi? Sebenarnya yang sedang memecah belah persatuan bangsa Indonesia itu siapa? Blog penghina nabi atau justru detik.com dan pemerintah RI sendiri yang melakukan hiperbola dan diskriminasi?

Blog penghina nabi yang dimuat di detik.com sudah saya baca, dan tanggapan saya sama seperti blog-blog penghina agama lainnya. Itu informasi sampah dan sekedar katarsis seseorang yang fanatik dengan keyakinannya. Bahkan dari susunan kalimatnya, ada indikator gangguan waham pada penulis blog ini.

Menurut hemat saya, pemblokiran dan sejenisnya untuk membungkam blog-blog sejenis ini tidak efektif dalam dunia internet. Cara yang efektif adalah dengan melakukan psikoedukasi kepada masyarakat internet tentang penyaringan informasi. Bagaimana masyarakat sendiri yang harus menyaring informasi yang dia baca? Apakah itu berguna atau tidak? Perlu ditanggapi atau tidak?

Saya pribadi sangat mendukung upaya yang dilakukan oleh ICT WATCH dalam programnya tentang Internet Sehat. Program yang sangat bagus bagaimana mendidik dan memberi contoh penggunaan blog sebagai media yang sehat untuk mengekspresikan pikiran dan perasaan. Saluut!!!

Sesuatu yang baik diberi penghargaan dan ini bisa menjadi contoh teladan bagi yang lain. Sedangkan sesuatu yang buruk diabaikan saja, toh pada akhirnya jika masyarakat cerdas, hal seperti itu tidak laku dan menjadi basi dengan sendirinya.

Selain itu paradigma masyarakat Indonesia dalam memandang perbedaan agama juga harus diperbaiki supaya kehidupan beragama kita tidak sakit. Di negeri ini, banyak orang lebih suka membanding-bandingkan dan menjelek-jelekan agama orang lain. Mereka lebih banyak membicarakan agama orang lain dibandingkan membicarakan agama sendiri dan juga moral perilaku para pengikutnya sendiri. Jika seperti itu perilakunya, kapan bangsa kita bisa bersatu?

Kembali ke masalah blog penghina nabi, saya bertanya-tanya ada apa dengan semua ini dan mengapa masalah ini diangkat pada saat ini? Adakah isu politik yang sengaja dihembuskan dalam situasi pemilu 2009 ini? Siapakah pihak yang diuntungkan dengan pemberitaan ini? Sekarang saya serahkan kepada Anda, sebenarnya yang memecah belah belah persatuan bangsa Indonesia itu siapa? Blog atau Pemberitaan Media atau Diskriminasi Pemerintah RI?

Tags: , , , , , ,

Mood : Marah emoticon

14 Responses :


1. nadh Says:

membayangkan emosimu saat menulisnya.
hehe.

setuju.
saya udah sering liat blog penghinaan agama tertentu dari dulu.
tapi diem aja.
ketawa-ketawa ga jelas.

kalo giliran agama yang saya imani yang dihina,
ya cuekin aja.
toh ‘bagimu agamamu dan bagiku agamaku’

kadang tanpa sadar,
kita sering bermain menjadi Tuhan,
menentukan dia dosa, dia masuk neraka,
dia pantas disiksa,
bla bla bla.

pegel liatnya.

tanpa kita sadar,
kalo sebenernya kita ga jauh lebih baik dari orang yang kita kritisi.
yaaa humane paradox.

anyway,
sabar yaa..
begitu mungkin nasib minoritas.
gimana kalo kita pindah negara supaya jadi mayoritas?
;)



2. geblek Says:

coba tanya ke detik mas,, pasti dg alasan deadline :)



3. Kenz Says:

@nadh: Isu mayoritas dan minoritas memang dimana-mana, gak hanya di Indonesia. Hal yang penting adalah bersuara, memberitahukan pada dunia ttg ketidakadilan dan diskriminasi.

Lucu sekali jika pemerintah Indonesia menyerukan perdamaian dan kerukunan umat beragama di sini, tapi di sisi lain malah memberikan diskriminasi dan memelihara radikalisme fanatik agama untuk kepentingan sekelompok golongan.



4. regsa Says:

Dengan ada pemberitaan demikian malah bikin orang pengen melihat isi blog itu . Dan itulah tujuan yang mbikin blog, blognya rame dikunjungi orang, tulisan-tulisan sampahnya dibaca.

Tapi saya kira pembaca blog udah cerdas. Mana tulisan yang berniat memancing di air keruh (yang memang airnya udah keruh :) ) dan yang bukan.

Jadi menurut saya di hide aja tulisan-tulisan semacam itu . Dengan melihat tak ada respont maka si pembuat blog akan kelelahan sendiri.



5. Andre Says:

Ketika blog mendekati liberalisme, maka web forum komunitas mendekati komunisme..

Nah kalau Prinsip yang dipegang pemerintah RI? Bagaimana ya cara menerapkannya di Internet? :D Mungkin mendekati konsep detik.com(pemberitaan bersponsor->orang tua memberi makan dan melindungi anak2nya->kekeluargaan Pancasila)?

*hanya berkomentar*



6. zam Says:

la program internet sehat itu yg bikin jg orang2 detik je.. :p



7. negeri hijau Says:

saya tidak mau tahu tentang semuannya itu, yang penting saya kerjakan bagia saya untuk pembangunan bangsa



8. uri avnery Says:

Kalian bisa menghujat Muhammad, kalian bisa menista Jesus, kalian bisa mencela Sidharta Gautama dan Dewa Rama di manapun kalian berada. Tapi menghujat Yahudi adalah “dosa besar”.
==> Inilah sebenarnya yang menjadi permasalahan. Sekarang mari kita berpikir, siapa yang mengadudomba kita sebenarnya?



9. uri avnery Says:

Mari kita ke Srilangka sejenak. Di sana ada permusuhan yang berlarut-larut antara pemerintah Srilangka dgn kelompok Macan Tamil Elam. Anda pasti sudah tau itu. Tapi sudah taukah anda bahwa MOSSAD-lah yang melatih kedua pasukan yg bermusuhan itu? Lagi-lagi buah karya ZIONIS yg spektakuler.



10. ericova Says:

amapai sekrang pun sebenarnya banyak bgt mas,dari saya masih smp pun sudah banyak yang memper adukan agama hingga mungkin kalo iman kita tidak kuat bisa terpecah belah hix hix hix



11. herman saksono Says:

Well said :D



12. jesuslover Says:

i love jesus, i love moses, i love muhammad, because i am moslem.
but jews kill him.



13. MAK NYOS Says:

ya ya yaaa, seharusnya waktu berjalan, bangsa indon mel pemerintah/pimp negara hrs melindungi yang lemah/kecil. Contoh org tua kita wajib melindungi swktu kita kecil (anak bontot) sering dijailin sm kakakny . . . gitu aja .. spy mnjdi pedoman hidup bgs indon.



14. Jo Says:

Itulah indonesia bro, udah kebalik2 salah jadi bener, bener jadi salah, ga karuan lah pokoknya. Ga cuman yang you sebutin diatas, banyak lagi yang lainnya:

1. KPK buat mbrantas korupsi akhirnya digembosi kepolisian sendiri. Konspirasi raksasa juga berhasil menjatuhkan (menjebak) kepalanya. Ya badannya ga bisa apa2 lagi lah. Koruptor happy.

2. Kasus prita: konsumen ga suka servis yang diberikan terus memberitahu teman2nya itu wajar. Normalnya pemberi servis akan meminta maaf agar brand nya tampak peduli pada konsumen, tapi RS Omni malah melaporkan ke polisi, dan polisi pun malah memenjarakan Prita.

3. KPU dulu bikin aturan caleg harus kampanye sendiri, akhirnya banyak caleg menghamburkan uangnya utk kampanye, tentunya sebagian besar dari mereka main money politic dan gagal jadi caleg. Masyarakat bawah pun jadi menerima uang dari caleg A (sogokan untuk mencoblos dirinya), namun menipu dengan tidak mencoblos si A. Dari level atas sampai bawah semua amburadul.

4. DLL

Itulah mengapa wa bilang Indonesia itu jahiliyah, wajar lah kena azab abis2an. Bencana di Indonesia itu ga wajar bro jumlahnya, terlalu banyak. Liat aja Malaysia negara sebelah (yang katanya nyuri2 budaya kita), kena bencana apa aja dia? Ga ada bro. Indonesia? Ber abreg-abreg

Semoga aku ga kena azabnya, kalo kena langsung mati aja pliss :D



Leave a Reply





XHTML: You can use these tags: <a href="" title=""> <abbr title=""> <acronym title=""> <b> <blockquote cite=""> <cite> <code> <del datetime=""> <em> <i> <q cite=""> <strike> <strong>



pakupaku

kenzKENZ.
Live in JOGJA [IDX0058] - INDONESIA,
interested in study about human behavior, enjoy some activities like coding, hiking in the mountains, surfing on the net, and listening 'hanging'.

Life Age: 16217 days
Emotional
90.1%
Bioritme Status
Physical
52%
Bioritme Status
Intellectual
45.8%
Bioritme Status





Jangan Asal
Copy Paste, Blog Juga Hasil Karya Cipta.


Bloglines
Feedburner
Get KlipFolio
Get Firefox
Get Opera
Valid XHTML

Catatan Hanging RSS Feed RSS Entries
Catatan Hanging Comments RSS Feed RSS Comments
Catatan Hanging SideNotes RSS Feed RSS SideNotes

28q. 0.100s.
Powered by WordPress
© 2006
All rights reserved.

Kode Etik Blogger Indonesia